Brand Switching Konsumen Restoran Mie Pedas Di Kecamatan Denpasar Barat

Penulis

  • Putu Teddy Bagas Wijaya Universitas Udayana
  • I Wayan Gede Sedana Yoga Uniersitas Udayana
  • Anak Agung Putu Agung Suryawan Wiranatha Uniersitas Udayana
  • Cokorda Anom Bayu Sadyasmara Uniersitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.24843/JRMA.2025.v13.i03.p05

Kata Kunci:

Restoran Mie Pedas, Brand Switching, Rantai Markov, Pengsa Pasar

Abstrak

Restoran mie pedas berhasil menarik perhatian konsumen dengan menawarkan mie dengan rasa yang khas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik konsumen makanan mie pedas, menganalisis brand switching makanan mie pedas saat ini sampai tahun ke lima, serta menentukan keseimbangan pangsa pasar jangka panjang beberapa makanan mie pedas di Kecamatan Denpasar Barat. Metode yang digunakan adalah Rantai Markov yang dianalisis dengan Microsoft Excel 2021. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Cochran dan menghasilkan 100 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik responden yang mengonsumsi produk mie pedas didominasi oleh perempuan, berusia sekitar 21-25 tahun. Sebanyak 54% responden berasal dari pelajar/mahasiswa dengan pengeluaran biaya untuk membeli makanan Rp 100.000–Rp 999.000 perbulan dengan konsumsi rata-rata 2-3 kali/bulan. Pangsa pasar merek mie pedas tahun pertama (2025) yaitu Mie Kober (19%), Mie Gacoan (49%), dan Wizzmie (32%).  Pada tahun kedua (2026) terjadi penurunan pada Mie Kober (16,72%) dan Mie Gacoan (44,31%), sedangkan Wizzmie mengalami peningkatan (38,97%). Pada tahun ketiga dan seterusnya terjadi perubahan pangsa pasar pada setiap merek, dimana pangsa pasar pada tahun kelima (2029) adalah Mie Kober (14,83%), Mie Gacoan (41,82%) dan Wizzmie (43,36%). Pangsa pasar diprediksi stabil pada tahun ke-11 dengan pangsa pasar Mie Kober (14,67%), Mie Gacoan (41,69%) dan Wizzmie (43,65%).

Diterbitkan

2025-09-30

Terbitan

Bagian

Articles