Analisis Keputusan Pembelian Produk Ramah Lingkungan Vegan Leather Basis Limbah Kopi (Studi Kasus pada PT KLK)
DOI:
https://doi.org/10.24843/JRMA.2025.v13.i04.p15Kata Kunci:
Henry Garrett Ranking, Keputusan Pembelian, Kulit Vegan, Perilaku Konsumsi Berkelanjutan, Produk HijauAbstrak
PT KLK merupakan usaha kecil dan menengah di Bandung yang berfokus pada pemanfaatan limbah kopi untuk menciptakan produk ramah lingkungan. Salah satu inovasi utamanya adalah kulit vegan yang memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai media pertumbuhan untuk jamur misel guna memproduksi lembaran kulit alternatif yang berkelanjutan. Inovasi ini dirancang untuk mengatasi dua masalah utama: limbah produksi kopi dan dampak negatif industri pakaian. Sayangnya, produk kulit vegan PT KLK belum menjadi pilihan utama di benak konsumen sebagai pengganti kulit hewan atau sintetis. Studi ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian berdasarkan wawasan suara pelanggan, guna mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna. Pendekatan campuran (mixed-methods) digunakan dalam studi ini, dengan menerapkan perhitungan Henry Garrett Ranking dan kerangka Sustainable Consumption Behavior (SCB) yang melibatkan 6 ahli dan 58 calon pengguna potensial serta wawancara lanjutan terhadap 42 responden yang dipetakan ke dalam lima tingkat kematangan gaya hidup ramah lingkungan. Hasil menunjukkan bahwa lima kriteria utama dalam keputusan pembelian adalah: harga (67,01), dampak lingkungan (65,93), spesifikasi produk (61,15), nilai keberlanjutan (56,84), dan informasi produk (56,53). Melalui kerangka SCB, ditemukan bahwa harga menjadi faktor utama karena belum ada dukungan kuat dari lingkungan, nilai personal, budaya, maupun motivasi ekonomi yang mendorong konsumen untuk memilih produk ramah lingkungan. Meski demikian, konsumen tetap bersedia mempertimbangkan aspek lain seperti pengalaman pengguna dan dukungan gaya hidup berkelanjutan jika ekosistem pendukung tersedia. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan tiga strategi promosi: workshop “DIY Your Own Wallet”, komunitas “KOPI BERI INDONESIA”, dan pameran interaktif “Feel the Future” untuk meningkatkan keterlibatan dan memperkuat posisi produk.







