Karakteristik Bubuk Buah Salak Gula Pasir (Salacca Zalacca Var. Amboinensis) Pada Perlakuan Lama Dan Suhu Blansir

Penulis

  • Made Kusuma Wardana Universitas Udayana
  • Luh Putu Wrastiati Uniersitas Udayana
  • Amna Hartiati Uniersitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.24843/JRMA.2025.v13.i03.p12

Kata Kunci:

Salacca Zalacca Var. Amboinensis, blansir, blansir air panas, bubuk buah, salak gula pasir

Abstrak

Salak merupakan salah satu tanaman tropis yang kerap dijumpai hampir di semua provinsi di Indonesia. Buah ini memiliki kadar air yang tinggi yakni 78%. Hal tersebut perlu adanya pengolahan lebih lanjut dan salah satu alternatif lain untuk meningkatkan nilai ekonomis buah salak adalah dibuat menjadi bubuk buah salak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu blansir dan lama blansir terhadap karakteristik bubuk buah salak gula pasir (Salacca Zalacca var. Amboinensis) dan menentukan perlakuan suhu blasir dan lama blasir yang terbaik untuk menghasilkan bubuk salak gula pasir. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan eksperimen 2 faktor. Faktor pertama adalah suhu blasir yang terdiri dari 3 taraf yaitu 70, 80, 90○C. Faktor kedua adalah lama blasir yang terdiri dari  3 taraf yaitu 1, 3, 5 menit. Masing-masing perlakuan dilakukan 2 kali dan diperoleh 18 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ANOVA. jika hasil yang diperoleh berpengaruh signifikan dari variabel yang diamati maka akan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai rata-rata kadar air dan total fenol. Sedangkan pada uji vitamin C, tingkat kecerahan (L*), kemerahan (a*), kekuningan (b*) mendapatkan hasil yang signifikan atau berpengaruh nyata (P<0,05). Lama blansir one menit serta suhu blansir 90○C merupakan perlakuan terbaik.

Diterbitkan

2025-09-30

Terbitan

Bagian

Articles