Stabilitas Dan Ukuran Partikel Mikroemulsi Minyak Atsiri Sereh (Cymbopogon Citratus) Dengan Rasio Surfaktan Dan Ko-Surfaktan
DOI:
https://doi.org/10.24843/JRMA.2025.v13.i02.p05Kata Kunci:
co-surfactan, minyak atsiri sereh, mikroemusi, surfactanAbstrak
Minyak atsiri sereh yang berasal dari tanaman Cymbopogon citratus merupakan salah satu minyak esensial yang memiliki berbagai manfaat dan banyak diaplikasikan dalam industri farmasi, makanan, serta kosmetik. Mikroemulsi sendiri adalah sistem koloidal yang terdiri dari dua fase yang tidak dapat bercampur, yaitu fase minyak dan fase air, yang distabilkan dengan bantuan surfaktan serta ko-surfaktan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio campuran surfaktan dan ko-surfaktan terhadap karakteristik mikroemulsi minyak atsiri sereh, sekaligus menentukan formulasi rasio optimal antara keduanya yang menghasilkan mikroemulsi terbaik. Dalam penelitian ini, digunakan 11 variasi rasio surfaktan dan ko-surfaktan, dengan setiap perlakuan diuji sebanyak dua kali, sehingga total terdapat 22 unit percobaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio campuran surfaktan dan minyak atsiri sereh memberikan pengaruh yang sangat signifikan (P<0,05), dengan nilai keberagaman yang diperoleh berada di bawah ambang batas 0,01 dan 0,05. Data penelitian ini mengungkap bahwa formulasi mikroemulsi minyak atsiri sereh terbaik diperoleh pada rasio 60:40, dengan nilai indeks sebesar 0,144±0,005 dan nilai transmisi 87,07±0,820244, serta setelah proses sentrifugasi menunjukkan indeks sebesar 0,061±0,008 dengan nilai transmisi 95,907±1,53017, menghasilkan tampilan yang transparan dengan tekstur yang sedikit lengket.