Karakteristik Fisikokimia Ekstrak Kulit Nanas
DOI:
https://doi.org/10.24843/JRMA.2025.v13.i03.p13Abstrak
Nanas merupakan salah satu buah tropis yang jumlah produksinya cukup tinggi di Indonesia. Limbah kulit nanas masih belum banyak dimanfaatkan, padahal mengandung senyawa aktif yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia kulit nanas yang diekstraksi. Teknik ekstraksi penelitian ini adalah maserasi menggunakan pelarut etanol 90% dengan dua variasi lama maserasi yaitu 1 hari dan 5 hari. Rotary vacuum evaporator digunakan untuk menguapkan hasil ekstraksi agar menciptakan ekstrak yang lebih pekat. Selanjutnya dilakukan pengujian sifat kimia ekstrak melalui skrining fitokimia dan pengujian karakteristik ekstrak yang meliputi nilai pH, densitas, indeks bias, dan total padatan terlarut (TPT). Hasil analisis menunjukkan bahwa pada maserasi 1 hari didapatkan rendemen ekstrak sebanyak 15.31% dengan kadar sisa pelarut sebesar 0.92%, sedangkan pada maserasi 5 hari dihasilkan rendemen sebanyak 21.07% dengan kadar sisa pelarut sebesar 0.93%. Hasil pengujian fitokimia menunjukkan ekstrak kulit nanas positif mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Ekstrak kulit nanas dengan maserasi 1 hari memiliki nilai pH 4.32 ± 0.04, densitas 1.387 g/ml, indeks bias 1.489, dan total padatan terlarut 79.25°Brix. Sedangkan ekstrak kulit nanas dengan maserasi 5 hari memiliki nilai pH 4.38 ± 0.02, densitas 1.412 g/ml, indeks bias 1.494, dan total padatan terlarut 81°Brix. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan lama waktu maserasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai rendemen dan total padatan terlarut ekstrak kulit nanas.







