"Review: Studi Kandungan Fitokimia, Aktivitas Antioksidan, dan Toksisitas Jamblang (Syzygium cumini L.)"

Authors

  • I Putu Bagus Kurniadinata
  • Ni Made Widi Astuti

DOI:

https://doi.org/10.24843/WSNF.2022.v02.p61

Keywords:

Antioksidan, Fitokimia, Jamblang, Syzygium cumini, Toksisitas

Abstract

Jamblang (Syzygium cumini L.) memiliki berbagai dampak untuk kesehatan, sala satunya sebagai antioksidan. Antioksidan berfungsi untuk mencegah dan memulihkan kerusakan pada sel-sel dalam tubuh, terutama yang disebabkan oleh pengaruh negatif dari radikal bebas. Dalam mengurangi radikal bebas, tubuh juga memerlukan antioksidan tambahan dari luar tubuh. Artikel review ini disusun untuk memberikan tambahan informasi mengenai tanaman jamblang, berupa kandungan fitokimia, aktivitas antioksidan, dan toksisitas. Studi literatur dilakukan dengan mencari berbagai artikel ilmiah yang telah diterbitkan, baik secara nasional dan internasional. Tanaman jamblang yang bagian-bagiannya telah diteliti memiliki aktivitas antioksidan, yaitu daun, biji buah, daging buah, kulit buah, kulit batang, dan akar, kemudian dilakukan ekstraksi yang umumnya menggunakan metode maserasi. Pelarut-pelarut yang digunakan untuk maserasi seperti, etanol, air, n-heksan, etil asetat, HCl, dan butanol. Hasil kajian menunjukkan jamblang mengandung metabolit primer dan sekunder, yaitu: karbohidrat, antosianin, fenol, polifenol, alkaloid, flavonoid, terpenoid, kuinon, tanin, dan saponin. Kandungan antosianin pada buah dan kulitnya, serta polifenol memberikan aktivitas antioksidan yang baik bagi jamblang. Dari berbagai penelitian bagian tanaman jamblang yang mempunyai aktivitas antioksidan, banyak penelitian melaporkan bagian biji memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat (memiliki nilai IC50 < 50 ppm). Uji toksisitas secara in vivo menunjukkan bahwa, ekstrak hidroalkohol daun jamblang yang diberikan secara oral pada tikus dan mencit tidak menimbulkan kematian. Namun, jika diberikan secara rute intraperitoneal pada mencit (LD50 sebesar 0,489 g/kg) dan tikus (LD50 sebesar 2 g/kg) menyebabkan kematian.

Downloads

Published

2023-11-10