Potensi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) Sebagai Nutraceutical
DOI:
https://doi.org/10.24843/WSNF.2022.v02.p50Keywords:
Nutraceutical, Jahe Merah, Antibakteri, Antioksidan, ImunomodulatorAbstract
Nutraceutical merupakan komponen atau zat baik berupa makanan ataupun bagian dari makanan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dalam hal ini termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) merupakan spesies jahe yang telah banyak dipergunakan sebagai bahan baku dalam industri obat modern ataupun obat herbal (tradisional). Tujuan dari kajian literatur ini adalah untuk mengetahui apa saja bentuk pemanfaatan jahe merah sebagai Nutraceutical. Metode yang digunakan dalam kajian ini yakni berupa studi literatur dengan pengumpulan data yang bersumber dari data primer dan tersier berupa jurnal ilmiah nasional maupun internasional yang ditelusuri melalui Google Scholar, PubMed, Researchgate, Elsevier, Science Direct, dan situs lainnya. Hasil dari beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jahe merah mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai antibakteri, antioksidan, dan sebagai imunomodulator. Antibakteri merupakan senyawa yang dapat menghambat perkembangbiakan bahkan membunuh bakteri yang merugika. Antioksidan adalah suatu senyawa yang mampu mencegah reaksi oksidasi dari radikal bebas sehingga dapat meminimalisir berbagai penyakit akibat radikal bebas dengan cara melindungi sel-sel dari kerusakan. Agen imunomodulator adalah senyawa atau obat yang memodulasi kerja serta fungsi imun tubuh. Sebagai antibakteri, ekstrak jahe merah menunjukkan hasil positif pada nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) sebesar 6.3% dan 25% pada bakteri S. aureus dan E.coli secara berturut-turut, sedangkan pada penentuan Minimum Bactericidal Concentration (MBC) memiliki potensi pada konsentrasi 25% untuk bakteri S. aureus dan 50% untuk bakteri E. Coli. Pada uji antioksidan dengan metode DPPH ekstrak rimpang jahe merah mampu menunjukkan aktivitas antioksidan dan termasuk kategori sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 10,35 μg/ mL. Sebagai imunomodulator ekstrak etanol rimpang jahe merah dapat memberi efek peningkatan aktivitas fagositosi sel makrofag pada konsentrasi 500 ppm dan dapat meningkatkan proliferasi sel limfosit. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa rimpang jahe merah memiliki potensi yang besar dalam pemanfaatannya sebagai Nutraceutical. Pemanfaatannya sebagai antibakteri, antioksidan, maupun sebagai imunomodulator menunjukkan hasil yang positif.