Potensi Nutraceutical Sebagai Solusi Pencegahan Stunting
DOI:
https://doi.org/10.24843/WSNF.2022.v02.p48Keywords:
Nutraceutical, Plant, StuntingAbstract
Stunting merupakan masalah pertumbuhan serta perkembangan pada anak-anak. Stunting terjadi akibat adanya kekurangan gizi sejak anak masih dalam kandungan ibu hingga bayi lahir, kekurangan gizi menyebabkan stunting. Balita stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah daripada anak seusianya, tetapi berat badan mereka proporsional. Kondisi stunting dalam jangka pendek dapat mempengaruhi kecerdasan dan motorik anak, sedangkan dampak jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit degeneratif. Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui tanaman yang berpotensi sebagai nutraceutical untuk membantu masalah malnutrisi penyebab stunting. Review artikel ini disusun dengan metode studi literatur menggunakan artikel penelitian yang dipublikasikan dalam rentang waktu lima tahun terakhir, baik artikel nasional maupun internasional terakreditasi yang diperoleh melalui database online seperti Scopus, Science direct, Google Scholar, dan Pubmed yang sudah memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil studi literatur didapatkan artikel-artikel yang membahas berbagai jenis tanaman yang berpotensi sebagai nutraceutical untuk membantu pencegahan stunting. Tanaman-tanaman tersebut adalah Kelor, Sawit Merah, Ubi Jalar dan beberapa Tanaman Liar seperti Basella alba L. (Bayam Malabar), Termitomyces microcarpus (Berk. & Broome) R. Heim (Cendawan Taugeh), Cucurbita pepo L. (Labu Manis), Solanum anguivi L. (Forest bitter berry). Kesimpulanya, terdapat tanaman-tanaman yang memiliki khasiat untuk membantu mencegah terjadinya stunting yang disebabkan oleh malnutrisi pada balita. Tanaman-tanaman yang bermanfaat sebagai nutrasetikal untuk pencegahan stunting diidentifikasi mengandung berbagai zat seperti vitamin, mineral, senyawa fitokimia seperti fitat, karoten, flavonoid, terpenoid, tanin atau kombinasi dari zat-zat tersebut yang berguna dalam pemenuhan gizi balita.