Review: Aktivitas Antimikroba Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) Berdasarkan Hasil Pengujian dengan Metode Mikrodilusi

Authors

  • Grasia Laura Boru Sihombing
  • Ni Putu Eka Leliqia

DOI:

https://doi.org/10.24843/WSNF.2024.v03.p26

Keywords:

Antimikroba, Curcuma zedoaria, mikrodilusi, temu putih

Abstract

Tanaman temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) diketahui mengandung metabolit sekunder diantaranya saponin, tanin, glikosida, flavonoid, steroid, terpenoid, alkaloid, dan polifenol yang beberapa diantaranya memiliki potensi sebagai antimikroba. Artikel ini ditulis untuk mengkaji beberapa penelitian mengenai aktivitas antimikroba tanaman temu putih yang diuji menggunakan metode mikrodilusi. Artikel ini merupakan narrative review dari artikel-artikel ilmiah internasional dan nasional. Hasil studi menunjukkan bahwa bagian tanaman temu putih yang memiliki aktivitas antimikroba adalah rimpang, daun, dan tangkai. Ekstrak dari bagian-bagian tanaman tersebut diperoleh dengan menggunakan metode dan pelarut ekstraksi yang bervariasi. Ekstrak temu putih terbukti menghambat bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif, diantaranya yaitu Bacillus cereus, Enterococcus faecalis, Streptococcus pyogenes, Bacillus subtilis, Micrococcus luteus, Staphylococcus aureus, Mycobacterium phlei, Propionibacterium acnes, Sarcina lutea, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella paratyphi, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Salmonella typhimurium, Shigella flexneri, Shigella dysenteriae, dan Shigella sonnei. Selain itu, temu putih juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida dubliniensis, Candida albicans, Candida glabrata, Candida tropicalis, Candida krusei, Aspergillus niger, Aspergillus flavus, dan Fusarium oxysporum. Aktivitas antimikroba paling tinggi diperoleh pada minyak atsiri rimpang temu putih terhadap jamur C. albicans dan bakteri Gram positif S. aureus dengan KHM sebesar 6,25 µg/mL serta ekstrak n-heksana rimpang temu putih terhadap bakteri Gram negatif K. pneumoniae dan P. mirabilis dengan KHM sebesar 10 µg/mL. Berdasarkan hasil studi literatur, diketahui bahwa ekstrak temu putih memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen antimikroba.

Downloads

Published

2025-06-08