Review: Studi Kandungan Fitokimia dan Potensi Antibakteri Ekstrak Rimpang Temulawak Secara in Vitro dengan Metode Mikrodilusi

Authors

  • Ni Putu Ananda Eka Putri
  • Ni Putu Eka Leliqia

DOI:

https://doi.org/10.24843/WSNF.2024.v03.p21

Keywords:

Antibakteri, Curcuma xanthorrhiza, fitokimia, mikrodilusi, rimpang temulawak

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) sudah terbukti memiliki berbagai aktivitas farmakologi, termasuk sebagai antibakteri. Aktivitas tersebut pada tanaman dapat dipengaruhi oleh senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Artikel ulasan ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terkandung dan aktivitas antibakteri ekstrak rimpang temulawak dengan metode pengujian mikrodilusi. Pencarian literatur dilakukan melalui database Google Scholar serta PubMed, dan diperoleh 39 artikel ilmiah (original article) berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa ekstrak rimpang temulawak terbukti sangat aktif dan memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan negatif. Pada bakteri Gram positif, fraksi n-heksana dari ekstrak etanol terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Corybacterium tuberculostearicum dengan nilai KHM sebesar 0,024 µg/mL dan 0,049 µg/mL. Pada bakteri Gram negatif, senyawa xanthorrhizol yang diisolasi dari rimpang temulawak terbukti memiliki aktivitas antibakteri tertinggi pada Vibrio parahaemolyticus dengan nilai KHM sebesar 8 µg/mL. Kandungan kimia dalam rimpang temulawak selain xanthorrhizol yang juga diduga berperan terhadap aktivitas antibakterinya diantaranya yaitu flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, minyak atsiri, terpenoid, furanodienon, germakron, dan kurkumin.

Downloads

Published

2025-06-08