KONSTRUKSI PASIF DAN KEPRIBADIAN BANGSA DALAM BAHASA INDONESIA: SUATU TINJAUAN SEDERHANA

Authors

  • I Wayan Teguh Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Keywords:

bahasa Indonesia, kepribadian bangsa, konstruksi pasif

Abstract

Kepribadian suatu bangsa dapat dicerminkan oleh konstruksi bahasanya. Dalam bahasa   Indonesia, misalnya, terdapat konstruksi sebagai cermin kepribadi-an bangsa (Indonesia). Hal itu sesuai dengan ungkapan “bahasa cermin bangsa”. Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa pola pikir bangsa dapat dikaji melalui bahasa. Artinya, bahasa memengaruhi cara berpikir masyarakat dan cara masyarakat memahami lingkungan atau dunia sekelilingnya. Salah satu konstruksi bahasa Indonesia yang berhubungan dengan kepribadian bangsa adalah pemasifan atau konstruksi pasif. Konstruksi pasif berhubungan dengan pola pikir  bangsa Indonesia yang tidak menonjolkan pelaku dibandingkan dengan konstruksi aktif yang menonjolkan pelaku. Prefiks di- dalam konstruksi pasif bahasa Indonesia terikat pada fungsi objek dan peran pelaku (objek pelaku) pronomina persona ketiga. Apabila objek pelaku diisi oleh pronomina persona pertama atau kedua, prefiks di- tidak dapat digunakan lagi. Di samping itu, objek pelaku bersatu dengan verba (predikat). Pada era globalisasi bahasa Indonesia harus memenuhi kepentingan peradaban modern. Namun, identitasnya harus dipertahankan agar tidak hilang akibat globalisasi. Jadi, kebijakan yang perlu ditempuh dalam lintas bahasa Indonesia dan bahasa asing adalah mempertimbangkan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional atau kepribadian bangsa (Indonesia).

Downloads

Published

2022-12-27