PENANAMAN NILAI KESEJARAHAN DALAM SATUA BAHASA BALI DAN RELEVANSINYA PADA KEHIDUPAN KEKINIAN MASYARAKAT BALI
Keywords:
satua, nilai kesejarahan, tri hita karana, kehidupan kekinianAbstract
Cerita rakyat dalam Budaya Bali dikenal dengan istilah satua, memiliki beberapa bentuk seperti mite, legenda, dan dongeng diwariskan turun temurun sebagai pesona kearifan masa lalu. Hal ini perlu diajeglestarikan dan dipertahankan secara berkelanjutan. Salah satu usaha yang belakangan telah dilakukan adalah dengan penanaman nilai-nilai kesejarahan, terutama terkait dengan nilai-nilai yang berhubungkait dengan Tuhan, lingkungan alam, dan manusia. Penanaman nilai-nilai kesejarahan ini perlu dan sangat mendesak dilakukan terutama bagi kalangan anak-anak milenial di Bali semata-mata untuk memahami cultural knowledge dan cultural experience anak-anak milenial. Berlatar atas hal ini, penelitian ini dilakukan untuk menemukan nilai-nilai historis yang melekat dalam satua berbahasa Bali dan melihat urgensinya bagi kehidupan kekinian masyarakat Bali. Dengan menerapkan teori sejarah hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebanyakan nilai kesejarahan dalam satua berbahasa Bali memiliki: (1) nilai kesetiakawanan, (2) kesetaraan gender, (3) ketulusiklasan, (4) kesadaran diri, dan (5) kerendahan hati untuk kebertahanan hidup. Dengan menerapkan teori adaptasi sosial hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam satua berbahasa Bali berkaitan erat dengan ajaran Tri Hita Karana, yang perlu dipertahankan dan ditanamkan pada generasi muda Bali karena nilai tersebut cukup relevan dengan kehidupan kekinian masyarakat Bali dalam pusaran globalisasi yang semakin masif.