Geguritan Korona Karana lan Kirana: Kajian Bentuk, Fungsi dan Makna

Authors

  • I Dewa Ayu Made Manis Suarningsih Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana
  • Ni Made Ayu Dita Mustika Putri Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui bentuk, fungsi, makna dan cara kerjanya Geguritan Korona Karana lan Kirana secara sosial dan budaya. Geguritan Korona Karana lan Kirana memuat dari masa awal muncul virus covid-19 sampai dengan kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap penanganan virus covid-19 ini, serta mengingat kembali bagaimana kita hidup berdampingan dengan virus covid-19. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori struktural, teori fungsional dan teori semiotika. Teori struktural diterapkan untuk meneliti bentuk, dan deskripsi struktural, sedangkan teori fungsional diterapkan untuk meneliti fungsi. Teori semiontika diterapkan untuk menentukan makna pada Geguritan Korona Karana lan Kirana. Terdapat tiga metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Metode penyediaan data digunakan metode kepustakaan dengan teknik wawancara dan dilengkapi dengan teknik mencatat; 2) Metode tahap analisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif ditunjang dengan teori struktural; dan 3) Metode tahap penyajian analisis data, penulis menggunakan metode informal yang diuraikan dengan menggunakan untaian kata-kata biasa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini pertama Geguritan Korona Karana lan Kirana ini dikarang oleh I Made Suarsa dengan jumlah karya sastranya sekitar 37 lebih. Kedua Geguritan Korona Karana lan Kirana ini memuat tentang penanganan covid-19 yang mewabah di Bali. Ketiga di dalam Geguritan Korona Karana lan Kirana ini terdiri dari 10 jenis pupuh yang mempunyai aturan tersendiri (padalingsa; kaidah kata, kaidah numerik, dan kaidah rima) dalam medium Bahasa Bali, yang membahas tiga kompenen penting diantaranya; pamahbah, isi, dan penutup.

Downloads

Published

2023-12-27