Marapu: Menyusuri Jati Diri Orang Sumba di Tengah Globalisasi

Authors

  • Ida Bagus Oka Wedasantara Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana
  • Ida Ayu Alit Laksmiwati Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana
  • Nissa Puspitaning Adni Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Keywords:

Globalisasi, Jati Diri, Marapu, Orang Sumba, Penghayat Kepercayaan

Abstract

Marapu adalah salah satu penghayat kepercayaan yang keberadaannya eksis di Pulau Sumba. Keberadaan Marapu sesungguhnya sudah ada sejak lama, bahkan sebelum orang Sumba mengenal agama-agama besar seperti Kristen atau Katolik. Sejak ditetapkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 97/PUU-XIV/2016, jati diri orang Sumba sebagai penganut Marapu semakin bertahan dari berbagai praktik diskriminatif yang dialami sejak lama. Penelitian telah dilakukan melalui pendekatan etnografi dengan mengobservasi dan mewawancarai informan-informan yang dipilih secara purposif, satu diantara beberapa informan adalah Rato Rumata selaku imam Marapu sekaligus pemimpin adat seluruh kabisu (klan) orang Sumba yang ada di Kampung Tarung. Data lapangan yang berhasil terkumpul, kemudian dielaborasi dengan berbagai referensi untuk menghasilkan analisis data yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana penganut Marapu mampu mempertahankan jati dirinya selama ini dari berbagai praktik diskriminatif yang notabene bersifat persuasif. Penyusuran juga memperlihatkan adanya korelasi antara globalisasi terhadap konstruksi jati diri orang Sumba yang berimplikasi terhadap keagamaannya.

Downloads

Published

2023-12-27