AJARAN PUTRA SASANA SEBAGAI RESOLUSI KONFLIK DALAM GEGURITAN PURWA SANGHARA

Authors

  • I Made Suarta Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • Luh Yesi Candrika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Keywords:

putra sasana, resolusi konflik, geguritan purwa sanghara, semiotika

Abstract

Geguritan Purwa Sanghara merupakan warisan literasi Bali yang dikarang oleh I Gusti Ngurah Made Agung. Karya sastra ini memuat tentang awal kehancuran Wangsa Yadu dan Kerajaan Dwarawati akibat perilaku yang tidak baik dari para remajanya dan kisah-kisah yang mengandung pemaknaan tentang kali sanghara. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai refleksi remaja pada zaman kali dan ajaran putra sasana sebagai resolusi konflik dalam Geguritan Purwa Sanghara. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang perilaku remaja pada zaman kali dan menguraikan tentang ajaran putra sasana yang memuat etika dalam prinsip-prinsip moral dan tata krama bagi seorang anak sebagai sebuah resolusi konflik yang termuat dalam Geguritan Purwa Sanghara, dalam menghadapi tantangan zaman. Teori yang digunakan untuk menganalisis wacana mengenai ajaran putra sasana sebagai resolusi konflik, yaitu teori semiotika yang mengkaji sistem tanda melalui struktur bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa kisah remaja Wangsa Yadu dapat menjadi refleksi untuk generasi muda saat ini, yaitu bahwa yang dimaksud dengan kehancuran (sanghara) bukan hanya kehancuran fisik, tetapi kehancuran batin atau moral manusia yang hidup pada zaman ini.  Ajaran putra sasana dapat  menjadi resolusi konflik bagi seorang anak dalam menghadapi dan mengatasi konflik yang terjadi dalam kehidupannya.

Downloads

Published

2022-12-27