KETERASINGAN PARA TOKOH DALAM LIMA CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN “ALIANSI MONYET PUTIH” KARYA RAMAYDA AKMAL
Keywords:
keterasingan, kumpulan cerpen, poskolonial, marxisme, kajian budayaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana keterasingan tokoh ditampilkan dalam lima cerpen yang terdapat dalam Aliansi Monyet Putih, sebuah buku berisi kumpulan cerpen karya Ramayda Akmal. Aliansi Monyet Putih menceritakan kehidupan pendatang ke negara Jerman. Namun, setiap cerpen yang dikaji dalam penelitian ini mengambil latar tempat dan sosial yang berbeda-beda, seperti stasiun kereta, pabrik, universitas, lapangan kota, dan kapel. Sedangkan musim panas, musim semi, musim gugur menjadi penanda latar latar waktu. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang ditakukan dengan teknik baca, teknik catat dan studi pustaka. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori strukturalisme dan memakai wacana poskolonial, dan marxisme. Teori stukturalisme digunakan untuk memperlihatkan bentuk-bentuk keterasingan dilihat dari unsur intrinsik karya sastra. Teori poskolonial digunakan untuk melihat isu rasisme, sedangkan teori marxisme digunakan untuk melihat persolan kelas yang menyebabkan para tokoh yang terdapat di lima cerpen menjadi tokoh yang terasingkan. Adapun tokoh-tokoh yang dikaji dalam penelitian ini di antaranya mahasiswa, bapak tua, tunawisma, kaum pendatang, dan buruh.