Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf <p><span style="font-weight: 400;">Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Udayana menyediakan Prosiding </span><em><span style="font-weight: 400;">Workshop</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan Seminar Nasional Farmasi (WSNF) yang memuat kumpulan artikel ilmiah mengenai isu-isu populer di bidang kefarmasian yang telah dipresentasikan pada Seminar WSNF. Artikel ilmiah ini disusun oleh peserta seminar secara umum dan mahasiswa Prodi Farmasi Universitas Udayana secara khusus.</span></p> en-US indrasetyawan@gmail.com (Eka Indra Setyawan) putuyustiantara@unud.ac.id (Putu Sanna Yustiantara) Sat, 11 Nov 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Efek Nutrasetikal Kolagen Terhadap Kesehatan Kulit https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/622 <p>Kolagen merupakan protein struktural yang banyak terdapat pada kulit terutama jaringan dermis. Penurunan produksi kolagen disebabkan oleh pembentukan kompleks matriks metaloproteinase (MMP) pengurai kolagen seiring bertambahnya usia. Suplementasi nutrasetikal dengan kolagen dipercaya dapat mengurangi efek buruk akibat penurunan sintesis kolagen karena faktor penuaan. Dalam tinjauan literatur sistematis ini disajikan manfaat konsumsi nutrasetikal kolagen terhadap kesehatan kulit. Penelusuran pustaka dilakukan menggunakan search engine seperti PubMed, Cochrane Library dan ScienceDirect pada Juli-Agustus 2023. Artikel yang digunakan berupa studi klinis dari 5 tahun terakhir. Studi klinis memenuhi syarat jika melaporkan setidaknya satu hubungan penggunaan suplemen kolagen terhadap subjek manusia. Hasilnya sebanyak 17 studi klinis dalam bentuk randomised controlled trials (RCTs) dan 1 studi dalam bentuk clinical trial dengan total 1.114 pasien memenuhi kriteria inklusi dan dibahas dalam artikel ini. Parameter yang dianalisis menggunakan forest plot adalah elastisitas kulit, hidrasi kulit, kerutan kulit dan TEWL. Kesimpulannya pemberian suplemen nutrasetikal kolagen per oral dapat meningkatkan elastisitas dan kelembaban kulit serta menurunkan kerutan dan TEWL. Mekanisme kerja kolagen peptida diduga dengan meningkatkan produksi kolagen dan menurunkan ekspresi MMP-1, MMP-2, MMP-3, MMP-9 dan MMP-13. Inhibisi elastase dan peningkatan sintesis asam hialuronat bertanggungjawab terhadap aktivitas penurunan kerutan kulit dan hidrasi atau kelembaban kulit.</p> Dewa Julio Angga Purnama, Ketut Widyani Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/622 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Daun Lidah Buaya (Aloe Vera L.) sebagai Suplemen untuk Mengurangi Risiko Sindrom Ovarium Polikistik https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/623 <p>Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan gangguan dalam sistem endokrin yang mengakibatkan masalah kesuburan pada wanita yang berada dalam usia produktif. Penyebab dasar dari PCOS adalah tingginya rasio luteinizing hormone terhadap hormon perangsang folikel serta peningkatan frekuensi gonadotropin-releasing hormone. Wanita dengan PCOS sering mengalami disfungsi metabolik, obesitas, infertilitas dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Salah satu terapi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan obat-obatan herbal seperti suplemen. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas terapeutik untuk mengurangi risiko PCOS adalah lidah buaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan dan potensi daun lidah buaya sebagai suplemen untuk mengurangi penyakit PCOS. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan merujuk kepada jurnal-jurnal nasional dan internasional yang relevan dengan tujuan penelitian. Didapatkan hasil penelitian bahwa daun lidah buaya memiliki kandungan kimia yaitu, antrakuinon, polisakarida, mannan asetat, kromon, dan polifenol. Senyawa aktif tersebut mampu menurunkan risiko dari PCOS secara signifikan dan mempunyai efektivitas yang sebanding dengan obat terapi PCOS. Simpulan menunjukkan bahwa senyawa bioaktif daun lidah buaya yang sudah diuji secara in vivo memiliki potensi untuk mengurangi risiko sindrom ovarium polikistik secara signifikan, dan dapat menjadi kandidat suplemen yang berpotensi dalam mengatasi PCOS.</p> Jessica Rianty Suhendi Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/623 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Bahan Alam dalam Nutrasetikal Sebagai Pendekatan Antihipertensi: Tinjauan Terkini dan Prospek Masa Depan https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/624 <p>Nutrasetikal merujuk pada makanan atau elemen makanan yang memiliki potensi untuk memberikan manfaat baik bagi kesehatan maupun aspek medis, terutama dalam mengatasi berbagai penyakit. Nutrasetikal yang berasal dari tumbuhan atau memiliki kompleks metabolit aktif perlu diartikan sebagai sekelompok komponen yang memiliki aktivitas farmakologis, yang secara alami memiliki karakteristik terapeutik karena prinsip efek aktif alaminya yang terbukti efektif. Tujuan dari literature review ini adalah menggambarkan beberapa tanaman serta senyawa bioaktifnya yang berperan sebagai zat antihipertensi. Metode dalam penelitian ini melalui pencarian data bersumber dari Science Direct dan PubMed dengan kata kunci Antihypertensive, nutraceutical, dan plant dari tahun 2019-2023 dan didapat 173 jurnal. Dari 173 jurnal, diperoleh 15 jurnal yang memenuhi inklusi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil literature review ini yaitu diperoleh 16 tanaman yang berbeda dimana tanaman yang paling banyak diperoleh dari jurnal yaitu biji rami, dan kedelai dengan kandungan senyawa Asam α- linolenat (ALA) dan senyawa fenolik. Beberapa dari tanaman tersebut banyak ditemukan di Indonesia seperti kelor, delima, kedelai, rami, dan pinus. Kandungan dari semua tanaman tersebut diketahui memiliki aktivitas antihipertensi dan berpotensi untuk dibuat sebagai nutrasetikal. Kesimpulan dari penelusuran yang dilakukan terdapat beberapa tanaman yang memiliki efek aktivitas antihipertensi melalui mekanisme kerja ACE inhibitor. Implikasi dari literature review ini adalah dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai tanaman yang berpotensi digunakan sebagai agen antihipertensi.</p> Komang Tri Subawa, Gede Narendra Pramana Putra, Pande Made Nova Armita Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/624 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Antikolesterol dari Bawang Putih (Allium sativum): Systematic Review https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/625 <p>Hiperkolesterolemia merupakan masalah kesehatan yang terjadi di banyak negara. Kadar kolesterol yang tinggi (hiperkolesterolemia) dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes. Faktor genetik dan gaya hidup dapat menjadi penyebab meningkatnya kadar kolesterol pada seseorang. Upaya pencegahan dan bantuan pengobatan pada hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan mengkonsumsi nutrasetikal. Salah satu nutrasetikal yang memiliki manfaat sebagai antikolesterol yaitu bawang putih (Allium sativum). Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang potensi bawang putih sebagai antikolesterol. Bawang putih mentah, ekstrak, maupun yang telah diolah menjadi sediaan dikaji potensi antikolesterolnya dalam artikel ini. Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan database elektronik, seperti PubMed, Science Direct, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “Allium sativum anticholesterol”, “Allium sativum antihyperlipidemic”, dan “Allicin anticholesterol”. Berdasarkan hasil penelusuran diperoleh total 225 artikel dan dipilih 12 artikel penelitian yang sesuai berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Artikel-artikel yang terpilih kemudian ditinjau lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas bawang putih sebagai antikolesterol. Hasil dari tinjauan artikel yang telah dilakukan diperoleh bahwa bawang putih berpotensi sebagai antikolesterol dikarenakan memiliki kandungan Allicin yang dapat menghambat enzim HMG-CoA dalam pembentukan kolesterol di dalam hati. Allicin pada bawang putih dapat menurunkan masukan asetil KoA dan tidak terjadi glikolisis membentuk gliserol 3-fosfat sehingga produksi trigliserida menurun. Kesimpulannya, bawang putih (Allium sativum) efektif sebagai antikolesterol dan berpotensi sebagai nutrasetikal yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta dapat meningkatkan kadar</p> Gusti Ayu Putu Windu Lestari, I Wayan Martadi Santika Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/625 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi dan Efektivitas Farmakologi Ekstrak Kembang Telang (Clitoria ternatea L.) sebagai Suplemen Antidiabetes: A Systematic Review https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/626 <p>Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis pada tubuh yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang disebabkan adanya defisiensi produksi insulin oleh sel beta pankreas. Saat ini, terapi pengobatan suplementasi herbal mulai diperlukan sebagai alternatif pengobatan diabetes serta untuk memaksimalkan pengembangan potensi tanaman obat di Indonesia. Tanaman yang memiliki aktivitas antidiabetes contohnya adalah kembang telang (Clitoria ternatea L.). Penyusunan artikel ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas antidiabetes serta potensinya sebagai suplemen herbal dalam penurunan kadar gula darah. Penelusuran literatur secara komprehensif dilakukan melalui database elektronik seperti PubMed, Science Direct, dan Google Scholar dengan menggunakan operator Boolean dan kata kunci spesifik, yaitu “Clitoria ternatea antidiabetic” dan “Clitoria ternatea antihyperglycemic”. Berdasarkan hasil penelusuran, diperoleh total 3117 artikel dan dipilih 14 artikel yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Artikel-artikel yang relevan ini dikaji lebih lanjut lalu disajikan dalam bentuk review sistematis. Secara in vitro, diperoleh hasil bahwa ekstrak kembang telang mengandung senyawa polifenol yang dapat berperan dalam meningkatkan aktivitas enzim α-glukosidase inhibitor yang dapat menghambat kerja enzim α-amilase sehingga kadar gula darah akan terkontrol. Kemudian, secara in vivo diperoleh hasil bahwa ekstrak kembang telang mampu menurunkan kadar glukosa hewan uji dengan persentase penurunan sebesar 61% dengan efektivitas yang sebanding dengan penggunaan obat-obatan antidiabetes oral seperti metformin dan glibenklamid. Dengan demikian, disimpulkan bahwa ekstrak kembang telang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan aktif pada suplemen antidiabetes karena memiliki kandungan senyawa flavonoid dan antosianin dengan aktivitas farmakologi yang teruji baik secara in vitro maupun in vivo.</p> Anak Agung Made Ari Suryawati, I Wayan Martadi Santika Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/626 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pengaruh Rebusan Seledri Untuk Penurunan Kadar Purin Penderita Gout https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/627 <p>Orang dewasa sering mengalami asam urat (Gout) karena terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi purin menyebabkan produk akhir metabolisme purin tubuh mengkristal. Karena kelebihan purin tidak dapat dihilangkan oleh ginjal, maka akan menumpuk di dalam tubuh dan menjadi asam urat. Kemudahan dalam memperoleh serta menggunakan seledridijadikan sebagai obat menjadi Terapi non farmakologi dimana seledri yang mengandung flavonoid dipercaya mampu menekan nilai asam urat tidak memiliki efek samping. Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada penderita gout. Metodologi ulasan ini merupakan narasi berdasarkan temuan penelusuran literatur yang dilakukan menggunakan sejumlah mesin pencari, termasuk Google Scholar. Berbagai publikasi penelitian ditemukan dalam hasil pencarian yang mendukung klaim bahwa memberikan rebusan seledri untuk pasien asam urat atau gout dapat meringankann kadar asam uratnya. 3-n-butylphthalide (3nB): Ditemukan dalam berbagai penelitian bahwa pemberian 3nB pada sel tertentu dapat mengurangi stres oksidatif. Temuan ini menunjukkan bahwa seledri dapat membantu meredakan nyeri asam urat dengan mengurangi peradangan. Air rebusan seledri dikonsumsi secara teratur agar penumpukan purin dapat menurun. Konsumsi air rebusan daun seledri ini juga dapat dilakukan dengan merebus daun dan batang seledri yang sudah dibersihkan dan dipotong kecil- kecil. Kemudian, bisa menambahkan biji seledri ke dalam air rebusan tersebut lalu meminumnya dengan teratur.</p> Ida Ayu Pradnyaswari, Ni Made Pitri Susanti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/627 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Stevia (Stevia rebaudiana) sebagai Suplemen Nondiabetik Penunjang Terapi bagi Penderita Diabetes Mellitus Tipe II https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/628 <p>Diabetes Mellitus tipe II merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Penderita Diabetes Mellitus harus mengontrol kadar gula darah mereka dan melakukan diet medis ketat khususnya asupan gula tubuh. Stevia rebaudiana (famili Asteraceae) yang dikenal sebagai stevia mengandung campuran kompleks glikosida diterpen berupa konstituen manis stevioside dan rebaudioside A. Penggunaan stevia kerap digunakan sebagai agen diet dan pengganti pemanis selain gula. Suplemen nondiabetik dari stevia dibuat dengan cara mengekstrak daun stevia dengan sistem emulsi kemudian dilakukan proses mikroenkapsulasi dengan metode spray drying. Review artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai stevia yang berpotensi sebagai alternatif suplemen bagi penderita diabetes mellitus tipe II. Metode yang digunakan berupa studi literatur dengan menggunakan dua sumber data melalui PubMed dan Google Scholar. Pustaka yang digunakan adalah artikel dan jurnal nasional maupun internasional relevan. Hasil review menunjukan bahwa mengkonsumsi asupan pemanis stevia tidak mempengaruhi kadar glukosa darah. Tidak seperti pemanis sintetis yang rendah kalori, stevia cukup aman dan bebas kalori. Asupan harian 2 mg/kg/bb stevia dilaporkan aman, terutama pada pasien diabetes. Terdapat stimulasi sekresi insulin dari sel β pulau langerhans dan sel INS-1 oleh aksi langsung stevioside dan steviol dari stevia. Efek antihiperglikemik stevioside disebabkan oleh peningkatan sekresi insulin dan induksi gen patogen glikolitik. Asupan stevia dalam bentuk sediaan mikroenkapsulasi menurunkan kadar glukosa darah dengan dosis efektif 100 mg/kgBB atau setara dengan 1120 mg/70 kg berat badan manusia. Stevia dapat digunakan sebagai agen diet dan bermanfaat untuk menunjang terapi bagi penderita diabetes mellitus tipe II.</p> Luh Putu Oktavia Sandra Dewi, Putu Sanna Yustiantara Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/628 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Mekanisme Aktivitas Anti-Diabetes Dari Kandungan Senyawa Tanaman Kersen (Muntingia calabura L.): Systematic Review https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/629 <p>Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula yang melebihi batas normal.Prevalensi diabetes pada tahun 2021 adalah 537 juta orang dan diperkirakan akan meningkat sebesar 10,2 % pada tahun 2030 dan 10,9 % pada tahun 2045. Tanaman Kersen (Muntingia calabura L.) menjadi salah satu tanaman herbal yang digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus. Penulisan systematic review ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme aktivitas antidiabetes dari kandungan senyawa pada tanaman kersen. Pencarian literatur dilakukan menggunakan search engine seperti PubMed, Cochrane Library, dan Google Scholar. Penilaian terhadap literature menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Review dan Meta-Analyses (PRISMA), artikel yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis dan dikaji secara utuh, dan disajikan dalam bentuk systematic review. Setelah menerapkan kriteria inklusi dan ekslusi, sebanyak 21 artikel penelitian yang memenuhi syarat ditinjau lebih lanjut.Hasil review artikel didapatkan bahwa kandungan utama yang berperan sebagai agen antidiabetes yaitu flavonoid yang terkandung hampir di seluruh bagian tanaman kersen dan bekerja dengan menghambat absorpsi glukosa, meningkatkan sensitasi insulin, dan mengatur enzim- enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat. Kuersetin termasuk golongan flavonol yang melindungi sel β pankreas agar tetap bekerja dalam keadaan normal dan berperan menghambat enzim α- glucosidase serta menghambat transport glukosa oleh GLUT2.Sedangkan kandungan lainnya yaitu saponin dan tanin dapat menghambat penyerapan karbohidrat diusus.Dapat disimpulkan bahwa kandungan senyawa dari tanaman kersen efektif digunakan sebagai agen antidiabetes.</p> Ni Kadek Yunia Pratiwi, I Wayan Martadi Santika Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/629 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Review: Studi Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Tanaman Buah Naga (Hylocereus spp.) https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/631 <p>Buah naga (Hylocereus spp.) yang termasuk ke dalam famili Cactaceae banyak digunakan sebagai makanan yang kaya akan vitamin. Tanaman ini telah terbukti mengandung berbagai senyawa fitokimia yang memiliki potensi sebagai agen antibakteri. Tujuan dari ulasan artikel ini adalah untuk meninjau sejumlah penelitian yang telah dilakukan mengenai Senyawa metabolit sekunder dan kemampuan antibakteri yang dimiliki oleh tanaman buah naga. Artikel ini adalah sebuah narrative review yang didasarkan pada literatur ilmiah yang berasal dari publikasi jurnal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa berbagai senyawa fitokimia yang terdapat dalam dalam tanaman buah naga diantaranya flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid, steroid, tanin dan fenolik. Semua bagian tanaman buah naga, seperti batang, daun, kulit buah, dan daging buah, telah dilaporkan memiliki sifat antibakteri. Bagian tanaman tersebut diekstraksi dengan berbagai macam pelarut yang berbeda polaritasnya seperti metanol, etanol, n-heksan, etil asetat, air dan juga dibuat sediaan yogurt. Tanaman buah naga telah terbukti dalam menghambat pertumbuhan berbagai macam bakteri seperti Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, Escherichia coli, Salmonella pullorum, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acne, Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus mutans, Proteus mirabilis, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, Listeria monocytogenes, Pseudomonas Sp, Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus (MSSA) dan Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Aktivitas antibakteri paling tinggi diperoleh pada fraksi n-heksan batang buah naga merah dalam menghambat MRSA (⌀19,48 mm). Berdasarkan studi literatur, tanaman buah naga memiliki sejumlah senyawa fitokimia dan menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis bakteri, termasuk yang bersifat Gram positif dan Gram negatif.</p> Kadek Febriyanti, Ni Putu Eka Leliqia Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/631 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 "Potensi Asam Eikosapentanoat (EPA) Pada Ganggang Merah (Gracilaria sp.) sebagai Suplementasi Nutrisi untuk Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular" https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/632 <p>Beberapa tahun belakangan, rumput laut telah dipandang sebagai organisme yang menjanjikan untuk dimanfaatkan sebagai penyedia senyawa aktif baru dalam pengembangan produk pangan baru (nutrasetikal). Hal ini karena metabolit sekunder yang dihasilkan dapat memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Ganggang Merah (Rhodophyta) seperti Gracilaria sp mengandung asam lemak esensial (EFA) seperti asam eikosapentanoat (EPA) yang berperan dalam pengobatan sejumlah penyakit, salah satunya penyakit kardiovaskular. Tujuan dilakukannya penulisan review artikel ini adalah untuk mengkaji potensi senyawa aktif yang terkandung dalam ganggang merah (Gracilaria sp) yakni asam lemak omega-3 berupa asam eikosapentanoat sebagai suplementasi nutrisi untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Metode penyusunan review artikel ialah dengan menggunakan metode literature review. Penyajian data dilakukan secara deskriptif dan tabulasi. Pengumpulan data dilakukan melalui sejumlah database yakni PubMed, ScienceDirect, ResearchGate, Google Scholar, Elsevier, dan SpringerLink. Artikel yang dipilih dan dikaji adalah artikel internasional maupun nasional. Artikel yang diperoleh kemudian diseleksi berdasarkan kriteria inklusi artikel yang membahas mengenai kandungan asam lemak omega-3 berupa asam eikosapentanoat (EPA) yang dihasilkan oleh Ganggang Merah (Rhodophyta) yang difokuskan pada spesies Gracilaria. Berdasarkan data yang telah diperoleh diketahui bahwa Ganggang Merah (Gracilaria sp.) memiliki kandungan asam lemak esensial seperti Saturated Fatty Acid (SFA), Monounsaturated Fatty Acid (MUFA), dan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA). Omega-3 (khususnya asam eikosapentanoat) memiliki potensi untuk mencegah penyakit kardiovaskular yakni melalui pengurangan kadar kolesterol, mengurangi kadar trigliserida dalam plasma, menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya penggumpalan platelet, mengurangi peradangan, serta meningkatkan sirkulasi darah. Maka dari itu, kesimpulan yang diperoleh adalah asupan tinggi omega-3 dapat menurunkan risiko timbulnya penyakit kardiovaskular.</p> Lucienne Agatha Larasati Nugraha Putri Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/632 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Uji Kelarutan Flavonoid Ekstrak Kulit Salak Pondoh dalam Minyak, Surfaktan, dan Kosurfaktan untuk Preformulasi SNEDDS sebagai Nutrasetikal https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/633 <p>Kulit salak pondoh, yang biasanya dianggap sebagai limbah, mengandung flavonoid yang memiliki potensi antioksidan. Sifat antioksidan ini dimanfaatkan sebagai sediaan nutrasetikal untuk meningkatkan efektivitas terapi berbagai penyakit, yang diformulasikan dengan SNEDDS (Self-nanoemulsifying Drug Delivery System). Pemilihan pembawa berupa fase minyak, surfaktan, dan kosurfaktan memegang peranan penting dalam pembuatan SNEDDS. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fase minyak, surfaktan, dan kosurfaktan yang paling optimum untuk melarutkan ekstrak kulit salak pondoh. Jenis minyak yang diuji antara lain, isopropil miristat (IPM), olive oil, dan asam oleat. Surfaktan yang diuji yaitu, tween 20, tween 80, dan PEG-40 HCO (Hydrogenated Castor Oil), sedangkan kosurfaktan yang diuji adalah propilen glikol, gliserin, dan PEG 400. Uji kelarutan dilakukan dengan melarutkan ekstrak ke dalam masing-masing komponen pembawa, kemudian direaksikan dengan metode AlCl3, dan diukur serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimumnya. Kelarutan ekstrak kulit salak pondoh dalam fase minyak (IPM, olive oil, dan asam oleat) secara berturut-turut adalah 78,887; 147,138; dan 149,010 (μg/mL), kelarutan ekstrak dalam surfaktan (tween 20, tween 80, dan PEG-40 HCO) secara berturut-turut adalah 28,559; 34,118; dan 42,467 (μg/mL), serta kelarutan ekstrak dalam kosurfaktan (propilen glikol, gliserin, dan PEG 400) secara berturut-turut adalah 65,738; 106,364; dan 47,985 (μg/mL). Berdasarkan hasil tersebut, ekstrak kulit salak pondoh memiliki kelarutan terbesar pada fase minyak asam oleat, surfaktan PEG-40 HCO, dan kosurfaktan gliserin. Bahan-bahan tersebut dapat dipilih sebagai pembawa dalam formulasi SNEDDS ekstrak kulit salak pondoh.</p> Made Tresia Pramasta Diva, I Gusti Ngurah Agung Dewantara Putra, Florencya, Kadek Desi Laminiati, Putu Haridas Chandra Gayatri, Komang Ayu Ratih Tri Bhuwana Putri Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/633 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 "Review: Studi Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.)" https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/634 <p>Resistensi mikroba terhadap agen antibakteri saat ini menjadi salah satu faktor pentingnya penggunaan obat alternatif, salah satunya yang berasal dari metabolit tumbuhan. Daun kersen (Muntingia calabura L.) merupakan tumbuhan obat yang diketahui mengandung metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitasnya sebagai antibakteri. Potensi ini dapat dimanfaatkan dalam pengembangan makanan fungsional berbasis tanaman, nutrasetikal, maupun obat-obatan. Review article ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan fitokimia ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dan aktivitasnya sebagai antibakteri. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah literature review menggunakan jurnal nasional maupun internasional yang terakreditasi. Literatur yang memenuhi kriteria inklusi kemudian dianalisis dan dikaji lalu disusun dalam bentuk studi literatur ilmiah. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) mengandung berbagai komponen fitokimia, diantaranya alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan terpenoid. Ekstrak daun kersen memiliki efek penghambatan yang sedang hingga kuat terhadap bakteri, baik bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Kandungan fitokimia pada daun kersen diketahui dapat menginhibisi pembentukkan asam nukleat dan menyebabkan kerusakan dinding sel bakteri. Berdasarkan tinjauan studi literatur, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kersen mengandung berbagai senyawa fitokimia yangberperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang menjadikannya memiliki aktivitas sebagai antibakteri.</p> Francoise Carita Pia Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/634 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pemanfaatan Senyawa Apigenin Bunga Chamomile (Matricaria recutita L.) dalam Sediaan Farmasi Nutrasetikal untuk Meningkatkan Kualitas Tidur https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/635 <p>Tidur merupakan keadaan dimana tubuh dan otak mengalami proses pemulihan yang sangat penting terhadap pencapaian kesehatan optimal, serta merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Belakangan ini, ditemukan 21,8% penduduk dari 4.005 orang memiliki masalah tidur akut yang disebabkan karena terjadinya penurunan kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan fisiologis dan psikologis. Salah satu bahan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur yakni bunga chamomile karena kandungan senyawa apigenin didalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas sediaan farmasi bunga chamomile terhadap peningkatan kualitas tidur. Metode yang digunakan adalah literature review menggunakan jurnal internasional dan jurnal nasional terindeks. Artikel yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis dan dikaji secara utuh, serta disajikan dalam bentuk review studi literatur ilmiah. Diperoleh hasil bahwa bunga chamomile berpotensi digunakan sebagai sediaan farmasi nutrasetikal karena adanya senyawa apigenin yang memiliki aktivitas sedative. Simpulan menunjukkan bahwa apigenin akan mengikat reseptor GABA A untuk merelaksasikan otot sehingga dapat merangsang timbulnya rasa kantuk serta meningkatkan kualitas tidur.</p> Aisah Dwi Agus Rahma Putri, Ketut Widyani Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/635 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Review: Kandungan Fitokimia, Aktivitas Antibakteri, dan Toksisitas dari Rambutan (Nephelium lappaceum L.) https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/636 <p>Rambutan (Nephlium lappaceum L.) merupakan salah satu tanaman tropis yang banyak terdapat di Indonesia dan dikenal luas karena rasa manis serta aroma khasnya. Secara tradisional beberapa bagian tanaman rambutan digunakan untuk berbagai macam pengobatan seperti bagian daun, biji, buah, dan kulit buah yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kandungan fitokimia, aktivitas antibakteri dan hasil studi keamanan dari ekstrak rambutan atau sediaan berbahan aktif rambutan. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel adalah penelusuran informasi dari jurnal-jurnal ilmiah yang dipublikasi secara online pada Google Scholar, Science Direct, Pubmed. Ekstrak rambutan memiliki kandungan fitokimia berupa tanin, saponin, flavonoid, alkaloid dan fenolik. Hasil uji aktivitas antibakteri dari berbagai ekstrak dan bentuk sediaan yang mengandung rambutan (infusa, sirup, sabun, dan perekat gigi) baik menggunakan metode difusi maupun mikrodilusi menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Salmonella typhi. Aktivitas antibakteri dari berbagai bagian tanaman rambutan tersebut diduga karena senyawa fitokimia yang terdapat didalamnya. Hasil studi keamanan melalui uji toksisitas menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah dan daun rambutan dikatagorikan praktis tidak toksik (LD50 &gt;5 g/kgBB). Berdasarkan data uji aktivitas dan toksisitas, rambutan dapat diteliti lebih lanjut untuk melihat potensinya sebagai agen antibakteri baru.</p> Ni Luh Komang Wahyuni, Ni Putu Eka Leliqia Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/636 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Mekanisme Anti-Hipertensi dari Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dalam Pengobatan Berbasis Bahan Alam: A Systematic Review https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/637 <p>Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya tekanan darah berupa tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tingginya tekanan darah dapat menyebabkan beragam komplikasi serius apabila bersifat persisten dan tidak ditangani dengan terapi. Bunga rosela merupakan salah satu bahan pengobatan berbasis bahan alam yang berpotensi sebagai anti-hipertensi. Penulisan sistematik review artikel ini dilakukan untuk mengetahui gambaran senyawa pada bunga rosela yang berkontribusi terhadap aktivitas anti-hipertensi serta mekanisme kerjanya. Pencarian literatur komperhensif dilakukan melalui database elektronik berupa Pubmed, Google Scholar, Scopus dan Science Direct dengan kata kunci spesifik serta operator Boolean. Sebanyak 329 artikel ditemukan pada pencarian awal kemudian diseleksi kembali berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan sebanyak 21 artikel. Hasil review artikel menunjukkan bahwa bunga rosela mengandung senyawa flavonoid (antosianin, gossypetin, hibiscetin, kaempferol dan kuersetin), fenolik (asam klorogenat dan asam fenolat), asam organik (hibiscus acid, asam hidroksisitrat dan asam askorbat), polisakarida dan asam linoleat yang bertanggung jawab sebagai agen anti-hipertensi. Mekanisme anti- hipertensi dari bunga rosela yaitu dengan penghambatan ACE yang merubah angiotensin I menjadi angiotensin II, efek diuretik, penghambatan aliran kalsium ke otot jantung, peningkatan sekresi NO serta modulator aksi aldosteron. Berdasarkan studi literatur, maka dapat disimpulkan bahwa bunga rosela memiliki mekanisme kerja yang efektif untuk pengobatan hipertensi. Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui efek samping dan toksisitas dari bunga rosela.</p> Ni Pande Kadek Sinta Dewi, I Wayan Martadi Santika Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/637 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Aktivitas dari Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) sebagai Antioksidan Alami dalam Bentuk Sediaan Tablet Effervescent https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/638 <p>Antioksidan merupakan jenis senyawa dengan manfaat untuk menghambat radikal bebas dalam tubuh. Penyakit kronis serta degeneratif dapat dicegah dengan bantuan senyawa antioksidan. Senyawa yang mampu menghasilkan efek antioksidan dapat diperoleh di alam,misalnya pada bunga telang (Clitoria ternatea L.). Ekstrak bunga telang dilaporkan berpotensi menjadi antioksidan sebab memiliki beberapa metabolit sekunder, yaitu tanin, saponin, flavonoid, dan antosianin. Mengonsumsi langsung bunga telang dinilai kurang efektif, sehingga memerlukan suatu pengembangan dalam wujud sediaan supaya mudah dikonsumsi. Tablet effervescent merupakan sediaan yang mungkin untuk dikembangkan. Tujuan dibuatnya artikel adalah untuk memahami potensi bunga telang dalam bentuk tablet effervescent memiliki efek antioksidan. Dalam penulisan artikel digunakan metode literature review berupa pencarian Google Scholar (2018-2023). Berdasarkan penelusuran menggunakan Google Scholar ditemukan 31 review yang merujuk pada IC50 yang mana dihasilkan IC50 senilai 41,36 ppm pada ekstrak etanol bunga telang 70% yang tergolong antioksidan yang sangat kuat (nilai IC50 &lt; 50 ppm) dengan. Oleh karena itu, bunga telang mengandung berbagai senyawa dengan efek antioksidan yang efektif. Menurut penelitian, ekstrak bunga telang yang dibuat dalam sediaan tablet effervescent menunjukkan aktivitas antioksidan yang tergolong kuat. Oleh karena itu, ekstrak bunga telang yang terkandung dalam tablet effervescent berpotensi untuk menghambat radikal bebas pada tubuh sebagai antioksidan alami.</p> Putu Ayu Karunia Silawarti, I Nyoman Mahesa Praba Adhyaksa Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/638 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Review: Studi Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Kencana Ungu (Ruellia tuberosa L.) https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/639 <p>Kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) atau pletokan merupakan salah satu tanaman liar yang dapat tumbuh di berbagai tempat. Tanaman ini (famili Acanthaceae) diketahui mengandung senyawa- senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antibakteri. Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui senyawa fitokimia dari berbagai bagian tanaman kencana ungu serta aktivitasnya sebagai antibakteri. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dari berbagai sumber artikel ilmiah yang ditelusuri melalui Google Scholar, PubMed, Researchgate, Elsevier dan Science Direct dan disusun menjadi narrative review. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa, tanaman kencana ungu mengandung berbagai jenis kandungan senyawa fitokimia yang diperoleh dari akar, umbi, batang, dan daun kencana ungu seperti flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, steroid dan fenolik. Ekstrak bagian tanaman kencana ungu telah terbukti dapat menghambat bakteri seperti Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Klebsiella pneumonia, dan Pseudomonass aeruginosa. Aktivitas antibakteri yang paling tinggi terdapat pada seluruh bagian tanaman kencana ungu yang diekstraksi dengan pelarut metanol terhadap bakteri K. pneumonia dengan diameter zona hambat sebesar 26 mm. Data kandungan fitokimia dan aktivitas antibakteri ini dapat dipergunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk pengembangan produk berbahan baku tanaman kencana ungu sebagai agen antibakteri yang potensial.</p> I Kadek Adi Putra Suandana, Ni Putu Eka Leliqia Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/639 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Tanaman Jeruju (Acanthus ilicifolius L.) sebagai Antiinflamasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/640 <p>Inflamasi merupakan respon sistem kekebalan tubuh terhadap kerusakan jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma fisik, bahan kimia beracun, atau agen mikrobiologis. Tata laksana terapi yang digunakan dalam mengatasi inflamasi saat ini diketahui memiliki berbagai efek samping sehingga diperlukan alternatif terapi yang berasal dari bahan alam, terutama pada tanaman. Tanaman yang berpotensi sebagai antiinflamasi adalah jeruju (Acanthus ilicifolius L.). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kandungan fitokimia dan nutrisi dari tanaman jeruju sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai nutrasetikal untuk mengatasi inflamasi. Metode yang digunakan adalah studi literatur yang memanfaatkan artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional dan jurnal nasional berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Artikel yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis dan data disajikan dalam bentuk tabel dengan deskripsi secara naratif. Diperoleh hasil bahwa tanaman jeruju mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid, terpenoid, saponin, steroid, alkaloid, dan tannin. Ekstrak dari tanaman jeruju memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi karena adanya kandungan fitokimia berupa senyawa flavonoid dan terpenoid. Mekanisme kerja kedua senyawa tersebut mengikut mekanisme kerja dari obat antiinflamasi nonsteroid. Ekstrak tanaman jeruju mampu mereduksi udema pada kaki mencit hingga lebih dari 40%. Pemberian dosis tunggal ekstrak tanaman jeruju pada tikus tidak menunjukan adanya tanda klinis dari toksisitas atau kematian. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak tanaman jeruju positif mengandung flavonoid dan terpenoid sehingga berpotensi digunakan sebagai nutrasetikal untuk mengatasi inflamasi.</p> Ni Made Sugi Pradnyasuari, Anak Agung Gede Rai Yadnya Putra Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/640 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Uji Kelarutan Flavonoid Ekstrak Kulit Salak Dalam Fase Minyak: Asam Oleat, Minyak Zaitun dan Isopropil Miristat https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/641 <p>Salak (Salacca zalacca) atau snake fruit merupakan buah asli Indonesia berjenis palma yang memiliki kulit bersisik berwarna coklat. Jenis salak yang banyak dibudidayakan di Bali yaitu salak bali dan salak gula pasir. Kulit salak mengandung senyawa flavonoid yang memiliki khasiat sebagai antioksidan, antimikroba, antidiabetes, antikanker, antihipertensi dan lainnya. Sistem penghantaran obat berbasis lipid seperti nanoemulsi dan SNEDDS (Self-nanoemulsifying drug delivery system) dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas dari senyawa flavonoid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar flavonoid total pada ekstrak kulit salak bali dan salak gula pasir serta kelarutan flavonoid dalam beberapa jenis fase minyak. Kadar flavonoid total dan kelarutan flavonoid dilakukan pada fase minyak diukur menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum (425 nm). Pengujian kelarutan flavonoid dilakukan pada asam oleat, minyak zaitun, dan isopropil miristat (IPM). Hasil penelitian menunjukan bahwa kulit salak bali memiliki kadar flavonoid total lebih besar dibandingkan dengan kulit salak gula pasir. Kulit salak bali memiliki kadar flavonoid total sebesar 5,546 mgQE/gram ekstrak, sedangkan kulit salak gula pasir sebesar 1,886 mgQE/gram ekstrak. Berdasarkan hasil tersebut, maka dilakukan uji kelarutan flavonoid dalam fase minyak menggunakan ekstrak kulit salak bali. Hasil dari analisis kelarutan flavonoid didapatkan kelarutan ekstrak kulit salak bali pada fase minyak berupa asam oleat, minyak zaitun, dan isopropil miristat berturut-turut adalah sebesar 144,92 μg/mL; 45,62 μg/mL; dan 73,63 μg/mL. Kandungan flavonoid dalam ekstrak kulit salak bali lebih mudah larut dalam asam oleat dibandingkan dengan minyak zaitun dan isopropil miristat.</p> Florencya, Ni Kadek Warditiani, Made Tresia Pramasta Diva, Kadek Desi Laminiati, Putu Gayatri, Komang Ayu Ratih Tri Bhuwana Putri Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/641 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Suplementasi Lutein Dari Tanaman Sebagai Anti Aging https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/642 <p>Penuaan kulit merupakan masalah dermatologi yang ditandai dengan menghilangnya kemampuan jaringan secara perlahan untuk memperbaiki dan mempertahankan struktur serta fungsi fisiologi kulit secara normal. Penuaan kulit dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti bertambahnya usia, genetik, metabolisme sel, dan hormonal. Sedangkan faktor ekstrinsik akibat paparan sinar ultraviolet (photoaging), inframerah, dan karsinogen. Didukung konsep back to nature dan pemanfaatan kekayaan alam mendorong masyarakat menggunakan obat-obatan yang berasal dari alam. Penulisan artikel ini bertujuan untuk merangkum aktivitas farmakologi senyawa lutein untuk dikembangkan menjadi suplemen herbal pengganti obat kimia dalam upaya mengatasi dan/atau mencegah penuaan kulit. Metode yang digunakan adalah literatur review jurnal nasional dan internasional 5 tahun terakhir yang terakreditasi. Hasil penelusuran artikel penelitian menunjukkan potensi beberapa tanaman mengandung lutein, mekanisme kerja lutein sebagai anti aging, dan hasil uji invivo, invitro, serta uji klinis yang didapat melalui database PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, dan Embase. Hasil yang diperoleh bahwa ekstrak dari beberapa bahan alam yang mengandung lutein memiliki aktivitas dalam memperbaiki penuaan kulit. Lutein memberikan fotoproteksi terhadap pigmentasi UVA dan mengurangi stres oksidatif yang ditunjukkan dengan ekspresi penanda molekular seperti adhesi antar sel 1, heme oksigenase-1, interleukin, dan matriks metaloproteinase. Sifat hidrofobik lutein dapat mencegah oksidasi lipid dan aktivitas antioksidannya bertanggung jawab dalam menghambat Reactive Oxygen Species (ROS). Selain itu, ikatan rangkap terkonjugasi pada lutein mampu mencegah induksi MMP 1 dan NF-κB akibat radiasi UVA/UVB yang menembus kulit.</p> Ni Kade Ayu Suci Novira Anggriani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/642 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 "Review: Studi Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Daun Pepaya (Carica Papaya L.)" https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/643 <p>Tumbuhan pepaya (Carica papaya L.) yang termasuk dalam famili Caricaceae telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai agen antibakteri. Review ini dibuat dengan tujuan untuk mengkaji penelitian- penelitan terkini mengenai aktivitas antibakteri dan kandungan fitokimia dari daun pepaya. Artikel ini merupakan narrative review dari artikel-artikel penelitian ilmiah yang dicari dan dikumpulkan melalui situs internet. Berdasarkan hasil studi literatur, ekstrak daun pepaya mengandung golongan senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan fenolik. Banyak penelitian ilmiah yang melaporkan bahwa daun pepaya terbukti memiliki aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus faecalis, Bacillus subtilis, Bacillus Stearothermophilus, dan juga terhadap bakteri Gram negatif seperti Enterobacter aerogenes, Escherichia Coli, Klebsiella pneumonia, Salmonella paratyphi, dan Pseudomonas aeruginosa. Daun pepaya tersebut diekstraksi dengan berbagai macam pelarut polar maupun nonpolar, dimana ekstrak yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terdapat pada ekstrak metanol dengan diameter zona hambat sebesar 24 mm terhadap S. aureus. Hasil narrative review ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya dengan bahan daun pepaya sebagai agen antibakteri yang bersumber dari bahan alam.</p> Krisna Wahyu Nugraha, Ni Putu Eka Leliqia Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/643 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Lipstick https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/644 <p>Produk kosmetik banyak digunakan oleh semua kelompok umur masyarakat dengan tujuan untuk perawatan tubuh. Lipstick adalah salah satu produk dekorasi kosmetik yang paling sering digunakan. Lipstick, juga dikenal sebagai pewarna bibir merupakan produk kosmetik yang digunakan dalam warnai bibir untuk memberi wanita cahaya yang menggoda dan memikat. Lipstick yang baik adalah lipstick yang memiliki karakteristik menarik dan dapat diterima konsumen dalam hal tekstur dan warna. Penggunaan zat warna sintetik dapat menimbulkan efek yang cukup berbahaya bagi kesehatan kulit. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai pewarna pada sediaan lipstick yaitu buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Review artikel ini bertujuan mengetahui pengaruh dari konsentrasi ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan lipstick alami. Metode review artikel yang digunakan berupa studi literatur secara online melalui Google Scholar dan Pubmed. Pustaka yang digunakan adalah artikel dan jurnal yang diterbitkan secara online terutama pada 5 tahun terakhir. Hasil yang diperoleh yaitu konsentrasi ekstrak 20% menghasilkan warna yang baik paling baik dan juga pH yang paling mendekati dari pH fisiologis bibir , stabilitasnya baik serta pada konsentrasi ini resiko iritasi pada bibir kecil terjadi. Pada Simpulan yang diperoleh yaitu konsentrasi ekstrak mampu memerahui sifat fisik, pH dan stabilitas dari sediaan lipstick yang dibuat.</p> Tri Bayu Prasatya Adnyana, Putu Sanna Yustiantara Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/644 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Pegagan (Centella asiatica) Sebagai Pengobatan Alzheimer https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/645 <p>Pegagan (Centella asiatica L.) adalah tumbuhan herba yang sering dijumpai tumbuh secara alami di berbagai lokasi. Pegagan tumbuh merayap tanpa batang dan memiliki daun tunggal yang membentuk roset akar, berwarna hijau dengan bentuk seperti kipas, sedangkan buahnya berbentuk mirip ginjal. Pegagan adalah anggota dari family Apiaceae (Umbelliferae). Centella asiatica dilaporkan memiliki efek antioksidan yang tinggi, meningkatkan daya ingat, menurunkan inflamasi, dan memiliki efek neuroprotektif yang berpotensi dalam terapi Alzheimer. Review rtikel ini bertujuan untuk mencari tahu tentang potensi farmakologis Pegagan, khususnya dalam terapi Alzheimer. Review artikerl ini menggunakan metode studi dari berbagai sumber literatur seperti Science Direct, Google Scholar, PubMed, Researchgate, dan Elsevier. Hasil dari studi literatur menunjukkan bahwa Pegagan memiliki efek antioksidan yang berdampak pada perlindungan dari berbagai penyakit saraf, salah satunya adalah penyakit Alzheimer. Terapi antioksidan telah dikaitkan dengan penekanan gejala Alzheimer dengan memperlambat kerusakan oksidatif. Dengan adanya efek neuroprotektif dari Pegagan, tumbuhan ini dapat mengurangi pengendapan dari β-amyloid di hipokampus dimana deposit β-amyloid membangkitkan inflamasi neuro dan neurovaskular yang akan berkontribusi dalam neurodegenerasi pada pasien dengan penyakit Alzheimer. Ektrak pegagan memfasilitasi peningkatan ekspresi ekspresi gen ARE yang dimediasi NRF2 di hippocampus untuk meningkatkan respons antioksidan terhadap toksisitas oksidatif Aβ. Pada pegagan terkandung senyawa tang disebut Asiatic Acid atau asam asiatik yang berperan sebagai anti-AChE efektif tanpa efek samping toksik. Rendahnya kadar ACh di otak Alzheimer berimplikasi pada kebutuhan untuk menghambat AChE untuk memulihkan neurotransmisi kolinergik. Dengan adanya aktivitas anti-AChE pada pegagan, menjadikan pegagan sebagai kandidat yang baik untuk menangani Alzheimer.</p> I Nyoman Gargita Ananta Guna, Putu Sanna Yustiantara Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/645 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Fitoestrogen Semanggi Merah Sebagai Nutraceutical untuk Mengatasi Sindrom Menopause https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/646 <p>Sindrom menoupause merupakan disfungsi seksual yang dialami oleh wanita pada akhir siklus menstruasi yang terjadi akibat penurunan kadar estrogen dalam darah. Oleh karena itu, diperlukan terapi penggantian hormon (Hormone Replacement Therapy) yang memiliki efek samping rendah, namun efektivitas terapeutiknya setara dengan estrogen yang dihasilkan dalam tubuh. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan fitoestrogen yang tinggi adalah semanggi merah (Trifolium pratense L.). Tujuan penulisan review artikel ini adalah untuk memberikan informasi mengenai senyawa fitokimia, potensi semanggi merah untuk menangani sindrom menopause melalui uji in vitro, in vivo, dan klinis, dugaan mekanisme kerja, serta interaksi farmakokinetik dari fitoestrogen semanggi merah. Artikel ini disusun menggunakan metode tinjauan pustaka terhadap artikel-artikel yang telah dipublikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional yang bersifat open acces pada 10 tahun terakhir (2013-2023). Hasil dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa semanggi merah berpotensi sebagai suplemen untuk mengatasi defisiensi estrogen dan memperbaiki gejala menopause yang meliputi hot flashes, kelelahan, osteoporosis, gangguan metabolik, nyeri sendi, peningkatan kadar kolesterol, serta gangguan kardiovaskular. Efek pemberian ekstrak semanggi merah juga telah diteliti pada jaringan seperti payudara, endometrium, dan sistem reproduksi. Tidak ditemukan adanya interaksi antara fitoestrogen semanggi merah dengan enzim sitokrom P450. Aktivitas estrogenik berasal dari kandungan isoflavon yang meliputi Biochain A, Formononetin, Genistein, serta Daidzein. Isoflavon yang terkandung dalam semanggi merah berperan sebagai fitoestrogen yang mampu menduduki reseptor estrogen dan mampu menimbulkan efek seperti estrogen. Hasil tinjauan pustaka ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan nutraceutical dalam menangani sindrom menopause di masa mendatang.</p> Ni Luh Putu Putri Dewi, Ni Putu Ariantari Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/646 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Tanaman Pinus dan Ekstraknya sebagai Penanganan Terapi pada Penyakit Diabetes dan Kardiovaskular https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/647 <p>Diabetes hingga kini menjadi ancaman dunia dan diestimasikan akan mencapai 9.5 miliar pada tahun 2024. Adapun penyumbang risiko kematian tertinggi pada pengidap diabetes salah satunya adalah komplikasi kardiovaskular. Studi ini bertujuan untuk merangkum potensi tanaman pinus sebagai alternatif terapi bagi penderita diabetes dan sebagai agen proteksi sistem kardiovaskular. Penyusunan review ini menggunakan sistem PRISMA dengan sumber pencarian data menggunakan database ilmiah seperti Google Scholar, Pubmed, Springer, dan Sciencedirect. Dari proses pencarian data, diperoleh literatur sebanyak 433 artikel yang kemudian diskrining kembali. Setelah melalui tahap seleksi, terdapat 23 artikel saja yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa beberapa spesies tanaman pinus terbukti memiliki khasiat sebagai antidiabetes dan/atau kardiovaskular protektor dengan sumber data terbanyak mengarah pada ekstrak kulit batang tanaman pinus maritima (Pinus pinaster). Senyawa oligomer procyanidin yang merupakan komponen utama dalam ekstrak berperan penting sebagai aksi pada target mekanisme antidiabetes dan antihipertensi. Beberapa studi terkini menegaskan bahwa ekstrak kulit batang pinus mampu meregulasi aktivitas enzim yang berperan dalam intake glukosa menurunkan tingkat stress oksidatif dan sebagai agen antiinflamasi, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan kadar kolesterol jahat di darah.</p> Dewi Purwani Caya Ningsih, I Wayan Martadi Santika Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/647 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Review: Studi Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antimikroba Alpukat (Persea americana Mill) https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/648 <p>Alpukat dengan nama spesies Persea americana Mill termasuk ke dalam family Lauraceae. Alpukat diketahui mampu berperan aktif sebagai agen antimikroba. Narrative review ini merupakan sebuah studi yang memiliki tujuan mengkaji penelitian-penelitian terbaru mengenai kandungan dari senyawa fitokimia beserta aktivitas antimikroba dari bagian-bagian tanaman alpukat. Studi literatur ini diperoleh dengan mengumpulkan, menganalisa, serta merangkum informasi dari artikel ilmiah yang berasal dari jurnal nasional maupun internasional. Berdasarkan hasil studi yang telah diperoleh menunjukkan berbagai macam ekstrak yang didapatkan mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, polifenol, kuinon, serta steroid dan triterpenoid. Bagian tanaman alpukat yang diketahui memiliki aktivitas antimikroba adalah biji, kulit buah, kulit batang, daun, dan daging buah yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol, metanol, dan kloroform. Ekstrak tersebut terbukti dapat menghambat laju pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Streptococcus mutans dengan rerata kategori diameter hambat kuat (&gt;6 mm). Alpukat juga memiliki aktivitas antifungi yang termasuk kedalam kategori diameter hambat kuat terhadap jamur Candida albicans, Aspergillus niger, Trichophyton rubrum, Epidermophyton floccosum, Microsporum canis beserta jamur Colletotrichum. Berdasarkan keseluruhan aktivitas tersebut, diketahui bahwa ekstrak etanol biji alpukat paling aktif terhadap bakteri Streptococcus mutans (⌀12,8 mm), sedangkan ekstrak etanol kulit alpukat paling aktif terhadap jamur Aspergillus niger (⌀23,60 mm). Melalui narrative review ini, diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian terbaru mengenai pemanfaatan kandungan senyawa fitokimia yang berperan dalam aktivitas antimikroba pada buah alpukat.</p> Armida Asya Farhani, Ni Putu Eka Leliqia Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/648 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Kandungan Fitokimia Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Sumber Antioksidan https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/649 <p>Berdasarkan perbandingan data Riskesdas 2013 dengan Riskesdas 2018, prevalensi penyakit degeneratif mengalami peningkatan pada beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor pemicu utama timbulnya penyakit ini yaitu adanya radikal bebas pada tubuh manusia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh manusia salah satunya dengan senyawa antioksidan. Antioksidan ini sebenarnya sudah tersedia secara alami dalam tubuh manusia, tetapi keberadaan antioksidan dalam tubuh manusia memilihi keterbatasan sehingga diperlukan asupan antioksidan dari luar. Salah satu tumbuhan yang secara empiris memiliki khasiat dan berpotensi sebagai sumber antioksidan yaitu bawang dayak. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia bawang dayak dan potensinya sebagai antioksidan. Adapun metode penulisan dilakukan dalam bentuk kajian literatur (literature review) dengan pencarian data menggunakan search engine seperti Google Scholar, ScienceDirect, PubMed, ResearchGate, serta penyedia jurnal ilmiah lainnya. Hasil kajian literatur menunjukan bahwa bawang dayak (Eleutherine palmifolia) memiliki beberapa kandungan fitokimia seperti flavonoid, polifenol, alkaloid, saponin, triterpenoid, glikosida, dan tanin. Selain itu, hasil pengujian in vitro dengan metode DPPH pada beberapa literatur menunjukkan bahwa bawang dayak memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya kandungan flavonoid dan polifenol yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan tersebut.</p> I Wayan Sindhu Wahyu Prasetya Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/649 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Antikanker Ekstrak Buah Jamblang (Syzygium cumini L.) sebagai Bahan Pangan Fungsional https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/650 <p>Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan terjadinya proliferasi sel-sel abnormal yang tidak terkendali. Berdasarkan data dari Global Cancer Statistics (GLOBOCAN) menunjukkan bahwa tahun 2020 terdapat jumlah kasus kanker sebanyak 19,3 juta dan kasus kematian akibat kanker sebanyak 10 juta di dunia. Penggunaan obat tradisional di Indonesia mulai berkembang pesat dan digunakan kembali oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan. Buah jamblang (Syzygium cumini L.) merupakan salah satu tumbuhan lokal Indonesia yang termasuk dalam golongan famili Myrtaceae yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah sebagai antikanker. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai potensi buah jamblang sebagai agen antikanker dan potensinya sebagai bahan pangan fungsional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Systematic Literature Review (SLR). Penelusuran literatur yakni melalui Pubmed dan Google Scholar menggunakan sumber data elektronik yang terpublikasi dari tahun 2018-2023. Hasil dari pencarian literatur yang memenuhi kriteria inklusi ditemukan sebanyak 36 literatur dari 22.045 temuan. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa buah jamblang (Syzygium cumini L.) memiliki karakteristik kemopreventif dan kemoterapi. Ekstrak buah dari tanaman tersebut kaya akan antosianin, flavonoid, senyawa fenolik, dan karotenoid yang memiliki aktivitas sebagai antikanker. Selain itu, pada bagian buahnya kaya akan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, serat, dan vitamin yang berguna sebagai sumber nutrasetikal bagi tubuh. Oleh karena itu, buah jamblang (Syzygium cumini L.) berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan pangan fungsional sebagai pendamping terapi pada pasien kanker.</p> Meivanti Diva Hapsari, Eka Indra Setyawan Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/650 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Efek Terapeutik Suplementasi Melatonin Terhadap Perbaikan Penyakit Gagal Jantung https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/651 <p>Penyakit kardiovaskular menempati urutan tertinggi (35%) penyebab mortalitas di Indonesia dan mewakili 31% kematian global. Adapun salah satu penyakit kardiovaskular tersebut adalah gagal jantung. Gagal jantung dikenal sebagai sindrom klinis dengan gejala kompleks yang diakibatkan oleh abnormalitas fungsi jantung sebagai pemompa darah dan oksigen bagi tubuh. Menurut data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi kejadian gagal jantung di Indonesia adalah 0,3%. Terjadinya peningkatan prevalensi dan mortalitas akibat gagal jantung dapat disebabkan oleh progresivitas perburukan penyakit. Berkaitan dengan manajemen penanganan penyakit gagal jantung, terapi suportif penunjang perbaikan gagal jantung dapat dilakukan dengan pemberian nutrasetikal, termasuk suplemen melatonin. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui perkembangan lebih mendalam terkait luaran klinis pemberian suplemen melatonin pada penyakit gagal jantung. Metode pembuatan artikel dilakukan dengan meninjau berbagai literatur ilmiah yang dicari melalui penelusuran empat database, yaitu PubMed, ScienceDirect, Cochrane Library, dan Google Scholar. Artikel yang termasuk kriteria inklusi selanjutnya dianalisis dan disajikan secara naratif. Hasil kajian pustaka menunjukkan bahwa dari berbagai studi eksperimental yang ada, melatonin memiliki potensi yang bermanfaat secara klinis dalam perbaikan fungsi endotelium dan penurunan kadar serum NT-Pro BNP. Pemberian suplemen melatonin juga memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup dan nafsu makan, serta penurunan status kelelahan hingga insiden delirium pada pasien gagal jantung.</p> Ida Ayu Yadnyaningtias Permata Sari, Rini Noviyani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/651 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Tumbuhan Ginseng (Panax ginseng) sebagai Antioksidan untuk Menetralkan Radikal Bebas dalam Bentuk Nutrasetikal https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/652 <p>Kesehatan menjadi penting agar daya tahan tubuh tidak mudah terserang penyakit. Pemanfaatan nutrasetikal untuk memelihara kesehatan menjadi salah satu bentuk hubungan manusia dengan lingkungan alamnya. Radikal bebas merupakan molekul yang memiliki elektron tak berpasangan, sehingga kestabilannya terganggu dan bisa merusak molekul sekitarnya. Paparan berlebihan terhadap radikal bebas dapat menjadi potensi risiko bagi kesehatan tubuh. Ginseng (Panax ginseng) adalah tumbuhan yang paling sering digunakan di negara Asia karena memiliki khasiat antioksidan. Review jurnal ini dilakukan dengan tujuan memberikan dan merangkum informasi kepada para pembaca terkait potensi tumbuhan ginseng sebagai antioksidan untuk menetralkan radikal bebas dalam bentuk nutrasetikal. Dalam penyusunan artikel ini, metode yang digunakan adalah literature review dengan memanfaatkan 15 jurnal internasional terindeks yang dipublikasikan dari tahun 2018 hingga 2023. Metode penyusunan review ini diawali dengan menentukan kata kunci antioxidant activity, nutraceuticals dan Panax ginseng. Artikel yang dapat memenuhi kriteria dianalisis dan dikaji secara menyeluruh untuk mendapatkan data-data yang menggambarkan potensi tumbuhan ginseng sebagai antioksidan untuk menetralkan radikal bebas dalam bentuk nutrasetikal. Hasil studi literatur menunjukan bahwa ginseng mengandung golongan senyawa bioaktif seperti ginsenosida, fenolik, flavonoid, polifenol, asam amino dan triterpenoid yang memiliki potensi sebagai agen antioksidan. Senyawa-senyawa bioaktif yang terdapat dalam ginseng memiliki potensi untuk meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, sehingga dapat mengurangi kerusakan sel yang diakibatkan oleh radikal bebas. Dengan demikian pemanfaatan nutrasetikal dari tumbuhan ginseng yang mengandung senyawa-senyawa bioaktif sebagai agen antioksidan yang berpotensi menetralkan radikal bebas.</p> Luh Putu Citramas Pradnya Rahmasari, Pande Made Nova Armita Sari, Putu Ayu Sri Devi, Ni Komang Angelina Sinta Pratiwi, Ni Made Dinda Pradnya Pangesti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/652 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Pemanfaatan Nutrasetikal daun Jintan (Coleus amboinicus Lour.) Sebagai Antioksidan https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/653 <p>Coleus amboinicus Lour. atau biasa disebut dengan daun jintan merupakan tanaman obat yang memiliki potensi yang besar dalam pengobatan berbagai macam penyakit. Hal ini disebabkan karena tanaman ini kaya akan senyawa aktif, seperti minyak atsiri, flavonoid, dan asam fenolat. Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Hal ini dikarenakan flavonoid memiliki kemampuan dalam mengurangi radikal bebas. Tujuan dari pembuatan review artikel ini adalah memberikan informasi mengenai potensi nutrasetikal berupa antioksidan yang dapat ditemukan pada daun jintan. Metode penulisan review artikel yang digunakan adalah dengan penelusuran data base melalui Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed (2018-2023). Berdasarkan literatur yang telah dilakukan, daun jintan memiliki potensi sebagai sumber nutrasetikal antioksidan yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari kandungan TPs (Total Polyphenols) yang tinggi pada ekstrak Coleus amboinicus yang bekerja secara sinergis dengan senyawa bioaktif non-fenolik lainnya seperti senyawa dominan carvacrol. Rata-rata nilai IC50 yang dimiliki ekstrak daun jintan memiliki nilai kurang dari 50 μg/mL, yang membuktikan kalau ekstrak daun jintan memiliki kadar antioksidan yang sangat kuat.Simpulan yang didapat yaitu Coleus amboinicus memiliki potensi besar sebagai bahan yang dapat digunakan untuk pengembangan nutrasetikal.</p> Lydia Devy Silalahi, Ketut Widyani Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/653 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai Sediaan Pasta Gigi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/654 <p>Karies gigi adalah penyakit yang dapat merusak struktur gigi akibat erosi dan degradasi enamel gigi. Karies gigi terjadi ketika sisa makanan dan bakteri dalam mulut berinteraksi dan membentuk asam yang akan merusak enamel gigi. Sehingga diperlukan senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri untuk menghindari kerusakan enamel gigi. Bakteri utama yang menjadi penyebab karies gigi adalah Streptococcus mutans. Tanaman yang mempunyai aktivitas sebagai penghambat dalam pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans adalah cengkeh (Syzygium aromaticum). Penulisan review artikel ini bertujuan untuk mengetahui kandungan cengkeh sebagai agen antibakteri serta potensinya dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies gigi untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif formulasi pasta gigi. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah literature review menggunakan penelusuran jurnal internasional dan jurnal nasional secara online yang dipublikasi dalam rentang 5 tahun terakhir yaitu tahun 2018-2023. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, ekstrak cengkeh mengandung senyawa metabolit seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan fenolik yang berperan sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan zona hambat lemah hingga kuat. Kesimpulan yang diperoleh bahwa ekstrak cengkeh berpotensi dimanfaatkan sebagai antibakteri terhadap bakteri penyebab karies gigi pada sediaan pasta gigi, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai formulasi serta efektivitas antibakteri terhadap sediaan pasta gigi dengan bahan aktif ekstrak cengkeh.</p> Gusti Ayu Surya Ciptha Dewi, Ni Made Widi Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/654 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Tumpang Air (Peperomia pellucida) Sebagai Acne Gel Pencegah Jerawat https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/655 <p>Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang banyak dikeluhkan oleh remaja. Jerawat umumnya diakibatkan oleh adanya produksi minyak berlebih yang kemudian akan menyumbat pori-pori wajah dan memicu adanya perkembangan bakteri sehingga terjadilah peradangan pada kulit. Upaya pencegahan dan pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan memanfaatkan tumbuhan yang memiliki khasiat antibakteri seperti tumbuhan tumpang air (Peperomia pellucida) yang sering disalah artikan sebagai tanaman liar. Adapun tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun tumpang air (Peperomia pellucida) sebagai acne gel pencegah jerawat. Artikel ini disusun menggunakan metode literature review dengan pendekatan deskriptif kualitatif, mengandalkan data primer yang diperoleh dari literatur yang telah terakreditasi. Artikel-artikel ini dianalisis serta ditinjau secara menyeluruh dan artikel yang memenuhi kriteria inklusi, hasilnya disajikan dalam bentuk tinjauan literatur ilmiah. Pada pengujian daya hambat daun tumpang air terhadap bakteri diperoleh hasil bahwa ekstrak daun tumpang air yang digunakan sebagai sampel dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat karena memiliki kandungan antibakteri yang berasal dari senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid pada nilai rata-rata zona hambat yang bervariasi. Adanya perbedaan nilai yang dihasilkan dari kemampuan zona hambat masing-masing penelitian disebabkan karena adanya perbedaan metode, jenis dan konsentrasi ekstrak yang digunakan serta perbedaan perlakuan yang diberikan selama proses penelitian berlangsung sehingga dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Namun, hal yang dapat dipastikan dari setiap metode dan dari setiap penelitian adalah semakin besar konsentrasi yang diberikan maka semakin besar daya hambat terhadap pertumbuhan suatu bakteri.</p> Gusti Ayu Putu Putri Kirana Dewi, Ni Made Widi Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/655 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pengolahan dan Pengembangan Bawang Putih (Allium sativum L.) Menjadi Bawang Hitam sebagai Agen Antiaterosklerosis https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/657 <p>Aterosklerosis merupakan penyakit inflamasi kronis pada dinding arteri yang disebabkan oleh penumpukan lemak dan disfungsi endotel di dinding arteri sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengganggu aliran darah. Terjadinya peradangan pembuluh darah dapat berkontribusi terhadap aterosklerosis. Salah satu inovasi dalam pengolahan bawang putih yaitu pengembangan bawang putih menjadi bawang hitam melalui proses fermentasi pada suhu tinggi (60- 70°C) dan kelembaban tinggi (80-90%) yang dikontrol selama periode waktu tertentu tanpa penambahan bahan tambahan. Hasil dari fermentasi bawang putih segar berwarna putih berubah menjadi hitam dan memiliki rasa manis, tekstur kenyal seperti jeli. Senyawa aktif dalam bawang hitam, seperti allicin dan S-allyl-cysteine (SAC), telah diteliti mampu meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mereduksi risiko aterosklerosis. Pada saat proses fermentasi pada suhu tinggi, senyawa aktif bawang putih diubah menjadi senyawa antioksidan. Kandungan antioksidan pada bawang hitam mampu meningkatkan profil lipid darah sehingga mencegah terjadinya aterosklerosis. Review artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai potensi bawang hitam dalam menurunkan nilai kolesterol LDL dan berperan sebagai agen antiaterosklerosis. Metode yang digunakan dalam review artikel ini yaitu studi literatur dari berbagai hasil penelitian secara online pada jurnal nasional dan internasional dalam 5 tahun terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa bawang hitam memiliki potensi untuk menurunkan nilai kolesterol LDL dan trigliserida yang merupakan faktor risiko utama dalam pembentukan plak aterosklerosis di pembuluh darah. Selain itu, bawang hitam dapat meningkatkan HDL pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak. Bawang hitam dapat disarankan karena berpotensi dalam menurunkan nilai kolesterol LDL dan berperan sebagai agen antiaterosklerosis.</p> Ni Kadek Dina Juniantari, Ni Made Pitri Susanti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/657 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pengolahan dan Pengembangan Tanaman Herbal Tradisional Kunyit (Curcuma longa) Sebagai Masker Wajah Bagi Penderita Acne Vulgaris https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/658 <p>Obat herbal merupakan obat tradisonal yang digunakan secara turun temurun. Manfaat yang dimiliki oleh kunyit tidak terbatas pada makanan dan minuman. Kandungan vitamin serta nutrisi yang terkandung pada kunyit diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Senyawa aktif utama pada kunyit adalah kurkumin. Kurkumin mempunyai potensi antioksidan yang paten, dapat menyembuhkan luka, dan sebagai antiinflamasi yang dapat digunakan dalam pengobatan jerawat. Acne vulgaris atau jerawat ialah gangguan inflamasi kronik folikular polisebasea yang sering menyerang remaja. Review artikel memiliki maksus untuk memberitahukan informasi tentang pengolahan tanaman herbal tradisonal kunyit sebagai masker wajah untuk acne vulgaris. Penelusuran literatur dilakukan pada Google Scholar serta semantic scholar. Penelusuran menghasilkan beberapa diperoleh beberapa artikel penelitian yang membuktikan khasiat kunyit dalam mengobati jerawat pada wajah. Penderita jerawat semakin banyak yang menggunakan kunyit sebagai pengobatan alternatif pelengkap selain tanaman obat lainnya. Kunyit sendiri memiliki senyawa antioksidan yang paling dominan yaitu kurkumin yang memiliki aktivitas antiinflamasi serta antibakteri sehingga dapat digunakan dalam pengobatan jerawat.</p> Anak Agung Istri Agung Sri Chandrawati, Ni Made Pitri Susanti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/658 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Review: Pengolahan dan Pengembangan Oat (Avena sativa L.) menjadi Susu Nabati Rendah Lemak bagi Penderita Hiperkolesterolemia https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/659 <p>Hiperkolesterolemia merupakan kondisi tingginya kadar kolesterol LDL (Low-density lipoprotein) di dalam darah atau dikenal dengan kolesterol tinggi. Penderita Hiperkolesterolemia harus menjaga makanan yang dikonsumsi agar kadar lemak di dalam darah tidak melonjak yang dapat memicu penumpukan plak yang menyumbat dinding arteri (aterosklerosis). Populernya alternatif susu nabati dipicu meningkatnya kesadaran konsumen terhadap peningkatan derajat kesehatan, salah satunya minuman berbahan dasar oat (oat milk) dikenal memiliki kandungan rendah lemak. Umumnya, oat milk dibuat dengan mencampurkan rolled oat dan air menjadi bubur kemudian terhidrolisis. Oat (Avena sativa L.) memiliki kandungan beta-glucan yang merupakan serat larut untuk mengurangi kadar kolesterol plasma dan risiko penyakit jantung. Review artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai oat milk yang berpotensi sebagai alternatif susu murni bagi penderita hiperkolesterolemia untuk menurunkan nilai kolesterol LDL. Metode review artikel yang digunakan berupa studi literatur. Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel riset dan review nasional maupun internasional relevan membahas efek beta-glucan oat untuk penurunan kadar kolesterol yang diterbitkan secara online terutama pada 5 tahun terakhir. Terdapat 2 riset yang relevan, salah-satunya menunjukkan konsumsi beta-glucan oat 3 kali sehari selama 4 minggu menghasilkan penurunan kadar kolesterol LDL (6%) namun tidak ada perubahan pada kolesterol HDL dan trigliserida. Beta-glucan oat terbukti memodulasi fermentasi mikrobiota usus dalam metabolisme kolesterol sehingga mempengaruhi produksi asam lemak rantai pendek yang berkontribusi terhadap efek penurunan kolesterol LDL. Asupan Beta-glucan oat dapat secara signifikan menurunkan tingkat LDL. Oat milk dapat disarankan sebagai susu nabati alternatif susu murni bagi penderita hiperkolesterolemia dengan manfaat penurunan kolesterol LDL.</p> Luh Putu Laksmi Wiryani, Putu Sanna Yustiantara Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/659 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Pada Olahan Makanan Populer Sebagai Antioksidan Untuk Meningkatkan Nilai Gizi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/660 <p>Pada negara berkembang, olahan makanan populer yang terbuat dari sereal memiliki jumlah mikronutrien yang rendah dan kandungan protein yang buruk. Sereal pada umumnya dibuat dari bahan pokok yang popular yaitu tepung jagung. Penggilingan jagung menjadi tepung jagung menyebabkan hilangnya lapisan luar dan kuman yang mengandung fitokimia dan nutrisi, terutama nutrisi mikro. Akibatnya, mengurangi nilai gizi dan potensi kesehatan dari makanan yang diolah dari tepung jagung. Salah satu nutraceutical yang dapat menambah nilai gizi dari makanan popular ini ialah Moringa oleifera. Pada Moringa oleifera terdapat kandungan berbagai fitokimia, termasuk senyawa fenolik sebagai antioksidan terhadap perkembangan penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas. Review ini bertujuan untuk merangkum dan memberikan informasi kepada pembaca mengenai potensi antioksidan pada daun kelor (Moringa oleifera L.) dalam olahan makanan yang dapat meningkatkan sifat nutrisi dan nilai gizi. Dalam penyusunan artikel ini, metode yang digunakan adalah artikel review dengan menggunakan 15 jurnal nasional dan internasional terindeks yang dipublikasikan pada tahun 2018-2023. Pencarian menggunakan databased science direct dan google scholar menggunakan kata kunci antioxidant, Moringa oleifera, nutraceutical, and powder. Artikel yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis dan dikaji secara menyeluruh dan disajikan dalam bentuk literatur review. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan pada daun kelor (Moringa oleifera L.) mengalami peningkatan yang signifikan dikarenakan jenis tepung daun kelor yang diversifikasi dengan bahan tambahan makanan. Dengan demikian, penambahan daun kelor pada olahan makanan menyebabkan peningkatan aktivitas antioksidan yang berkontribusi pada mitigasi kesehatan.</p> Putu Ayu Sri Devi, Pande Made Nova Armita Sari, Ni Made Dinda Pradnya Pangesti, Ni Komang Angelina Sinta Pratiwi, Luh Putu Citramas Pradnya Rahmasari Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/660 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Manfaat Kardioprotektif dari Asam Lemak Omega-3 https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/661 <p>Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Asupan makanan memiliki peran yang besar dalam memelihara kesehatan dan pencegahan penyakit. Minyak ikan khususnya asam lemak omega-3 diketahui dapat memberikan efek kardioproteksi. Asam lemak omega-3 diteliti memiliki efek proteksi terhadap sistem kardiovaskular, memberikan pengaruh baik terhadap tekanan darah, trigliserida, inflamasi, dan trombosis.Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk meringkas beberapa artikel penelitian terbaru mengenai bagaimana peran dan mekanisme asam lemak omega-3 sebagai pelindung kardiovaskular. Metode yang digunakan adalah literature review dari menggunakan jurnal internasional dan jurnal nasional yang didapatkan dari 2 database di internet, seperti Google Scholar dan Pubmed. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi kemudian dianalisis dan dideskripsikan. Hasil dari studi literatur ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi omega-3 berpotensi dapat memberikan efek kardioprotektif sebagai pencegahan penyakit kardiovaskular. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui efek samping dan toksisitas dari suplementasi omega-3.</p> Jeditya Shalom, Rini Noviyani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/661 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Review: Potensi Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Binahong (Anredera cordifolia) sebagai Antibakteri https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/662 <p>Binahong (Anredera cordifolia) merupakan salah satu tanaman obat yang umum ditemui di kalangan Masyarakat Indonesia. Binahong termasuk ke dalam famili basellaceae yang dikatakan mempunyai manfaat bagi kesehatan, khususnya sebagai aktivitas antibakteri. Review artikel ini disusun bertujuan untuk mengkaji beberapa penelitian serta memberikan informasi terkait kandungan fitokimia serta aktivitas antibakteri dari binahong. Artikel ini merupakan narrative review yang bersumber dari beberapa artikel ilmiah yang telah diterbitkan, baik dalam taraf nasional maupun internasional. Pada studi literatur ini, dilaporkan bahwa bagian tanaman binahong yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri adalah daunnya. Kemudian, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa binahong mengandung metabolit sekunder, yaitu: flavonoid, alkaloid, tanin, steroid, saponin, dan triterpenoid. Binahong terbukti menghambat dan mengganggu pertumbuhan bakteri seperti Propionibacterium acnes, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Streptococcus mutans. Hasil studi dari narrative review ini dapat dijadikan sebagai acuan dasar untuk penelitian selanjutnya dengan tanaman binahong sebagai agen utama antibakteri yang berasal dari bahan alam.</p> Ni Luh Diah Tantri, Ni Kadek Warditiani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/662 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Studi Literatur: Pengaruh Konsentrasi PVA dan HPMC Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Masker Gel Peel-Off dari Bahan Alam https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/663 <p>Masker gel peel-off ialah salah satu produk kosmetika berupa gel dimana digunakan dengan cara dioleskan secara langsung ke kulit dan akan segera mengering. Dalam pembuatan masker gel peel-off terdapat beberapa komponen penting seperti PVA sebagai film forming (pembentuk film) dan HPMC sebagai gelling agent (pembentuk gel). Konsentrasi basis pada masker gel peel-off akan mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas fisik, dimana secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas dan mutu dari masker gel peel-off. Pada formulasi pembuatan masker gel peel-off permasalahan yang sering dialami yakni viskositas dan waktu kering yang belum sesuai dengan standar kualitas dan mutu. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi PVA dan HPMC terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik masker gel peel-off sehingga dapat diperoleh kualitas dan mutu sediaan yang baik. Metode yang digunakan dalam pembuatan artikel ini ialah literature review. Hasil yang diperoleh yakni konsentrasi PVA dan HPMC sebagai basis mempengaruhi sifat fisik dari masker gel peel-off, jika konsentrasi PVA dan HPMC semakin tinggi maka akan menyebabkan viskositas yang tinggi yang menyebabkan nilai daya sebar rendah, semakin lama daya lekat, dan waktu mengering yang lebih cepat. Pada uji stabilitas fisik masker gel peel-off dilakukan dengan cycling test selama 6 siklus dan diperoleh hasil konsentrasi PVA dan HPMC pada uji stabilitas viskositas menunjukka ketidakstabilan.</p> Ni Made Indah Maryani, Eka Indra Setyawan Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/663 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Berbagai Tanaman sebagai Nutrasetikal Diabetes Melitus dengan Mekanisme Kerja Menghambat Enzim α-Glukosidase https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/664 <p>Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang didefinisikan oleh peningkatan kadar gula darah yang berkelanjutan, yang juga disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan insulin dalam menjalankan fungsi yang seharusnya. Pencegahan penyakit diabetes dapat dilakukan dengan menghambat enzim α-glukosidase sehingga dapat memperlambat penyerapan glukosa. Terapi pada diabetes tidak hanya menggunakan obat kimia, namun juga terapi dengan nutrasetikal yang bermanfaat untuk pengendalian glikemik pada penderita diabetes. Beberapa senyawa yang terbukti sebagai agen antidiabetes adalah fenolik dan flavonoid. Literatur review ini dilakukan bertujuan untuk merangkum serta memberikan informasi kepada pembaca mengenai potensi nutrasetikal dari berbagai tanaman yang memiliki aktivitas antidiabetes. Metode penyusunan review ini diawali dengan menentukan kata kunci “nutraceutical”, “antidiabetic”, “alpha glukosidase inhibitor”, “plant”, kemudian penelusuran pada data base “Google Scholar”, “Pubmed” dan “ScienceDirect” dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Total jurnal riset yang di peroleh 143. Dari 143 jurnal yang diperoleh, 20 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil literature review terdapat 19 tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai produk nutrasetikal antidiabetes, dengan mekanisme kerja penghambatan enzim α- glukosidase. Kesimpulannya, dari nilai penghambatan yang diperoleh, beberapa tanaman menunjukan bahwa aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase tergolong sangat kuat dan kuat. Implikasi dari literature review ini dapat dijadikan referensi sekaligus informasi yang baru bagi peneliti selanjutnya mengenai tanaman yang berpotensi sebagai agen antidiabetes.</p> Ni Komang Angelina Sinta Pratiwi, Pande Made Nova Armita Sari, Ni Made Dinda Pradnya Pangesti, Putu Ayu Sri Devi, Luh Putu Citramas Pradnya Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/664 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Efektivitas dan Toksisitas Daun Zaitun (Olea europaea L.) sebagai Nutrasetikal Penurun Tekanan Darah untuk Mengurangi Risiko Gagal Jantung https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/665 <p>Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang memiliki angka mortalitas yang tinggi di Indonesia. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu menyediakan cukup darah ke seluruh tubuh yang ditandai dengan penurunan curah jantung. Salah satu faktor risiko terjadinya gagal jantung adalah tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dapat dikontrol dengan penggunaan obat-obatan konvensional. Namun selain itu, penggunaan nutrasetikal daun zaitun (Olea europaea L.) dapat digunakan sebagai pengobatan penunjang dalam mengontrol tekanan darah dengan kandungan polifenol berupa oleuropein. Tujuan artikel review ini adalah untuk memberikan informasi mengenai efektivitas daun zaitun (Olea europaea L.) serta keamanannya sebagai nutrasetikal penurun tekanan darah untuk mengurangi risiko gagal jantung. Metode yang digunakan adalah studi pustaka menggunakan jurnal nasional dan jurnal internasional yang dipublikasikan pada PubMed dan Google Scholar. Pustaka yang memenuhi kriteria selanjutnya ditinjau untuk kemudian disajikan dalam bentuk narasi deskriptif. Hasil yang diperoleh dari studi pustaka menunjukkan bahwa ekstrak daun zaitun (Olea europaea L.) yang diberikan dengan dosis optimal, efektif dalam menurunkan tekanan darah. Pengujian in vitro toksisitas daun zaitun (Olea europaea L.) yang diperoleh dari beberapa daerah menunjukan hasil yang berbeda- beda. Pada salah satu subspesies ditemukan interaksi antara pemberian daun zaitun (Olea europaea L.) dan obat antihipertensi yang memungkinkan terjadinya toksisitas. Pengujian in vivo mengenai toksisitas daun zaitun (Olea europaea L.) perlu dilakukan karena keterbatasan literatur yang ada. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan penggunaan daun zaitun (Olea europaea L.) sebagai nutrasetikal penurun tekanan darah.</p> I Gusti Ayu Widha Paramistya Dewi, Rini Noviyani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/665 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pemanfaatan Teh Herbal Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) Sebagai Agen Imunostimulan Pendamping Kemoterapi Doksorubisin Pada Pasien Kanker https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/666 <p>Prevalensi kanker di Indonesia terbilang cukup tinggi yang mencapai 1,79 per 1000 penduduk dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Kanker merupakan pertumbuhan sel tidak normal yang dapat menyerang jaringan tubuh lain bahkan menyebabkan kematian. Penanganan kanker salah satunya dilakukan melalui kemoterapi. Kemoterapi golongan antibiotik antrasiklin yang banyak digunakan yaitu doksorubisin. Frekuensi penggunaan obat kemoterapi doksorubisin dalam jangka panjang akan berdampak pada menurunnya sistem imun tubuh pasien. Sehingga diperlukan imunostimulan dari bahan herbal yang berfungsi sebagai pendamping kemoterapi doksorubisin untuk meningkatkan sistem imun tubuh pasien. Biji jintan hitam (Nigella sativa L.) adalah tanaman yang diketahui memiliki aktivitas sebagai imunostimulan. Sediaan yang dipilih untuk mengaplikasikan biji jintan hitam yaitu teh herbal, dikarenakan pembuatannya mudah, praktis, dan minuman membudaya bagi masyarakat Indonesia. Tujuan dilakukannya review ini yaitu untuk memperbaharui pengetahuan terkini terkait pemanfaatan teh herbal biji jintan hitam sebagai agen imunostimulan pendamping kemoterapi doksorubisin serta mengetahui metode dan proses pembuatan teh herbal dari biji jintan hitam yang praktis dan efisien. Potensi dan aktivitas imunostimulan biji jintan hitam diperoleh melalui literature review dengan penelusuran artikel dalam rentang waktu lima tahun terakhir menggunakan beberapa search engine elektronik. Berbagai penelitian menunjukkan biji jintan hitam memiliki kandungan fitokimia seperti minyak atsiri (thymoquinone, thymohydroquinone, dithymoquinone, dan thymol) yang terbukti dapat meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan data penelitian tersebut, maka produksi agen imunostimulan dari biji jintan hitam berbasis teh herbal berpotensi dikembangkan guna menghasilkan produk herbal fungsional sebagai upaya meningkatkan sistem imun tubuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi doksorubisin.</p> I Putu Agus Saputra, Ni Kadek Ida Rajeswari, Eka Indra Setyawan Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/666 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Pemanfaatan Sereal Sorgum (Sorghum bicolor L.) Sebagai Imunonutrisi Dalam Upaya Meningkatkan Sistem Imun Tubuh https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/667 <p>Sistem imun adalah sistem yang membentuk kemampuan tubuh untuk menghalau bibit penyakit dengan menolak berbagai benda asing yang masuk ke dalam tubuh agar terhindar dari suatu penyakit. Banyak faktor yang mempengaruhi penurunan sistem imun, salah satunya adalah pola makan dengan nutrisi yang kurang baik. Tingkat nutrisi seseorang dapat berpengaruh terhadap sistem imun yang dimiliki. Nutrisi yang diperlukan dikenal dengan imunonutrisi, yaitu kumpulan zat-zat gizi tertentu atau substansi makanan spesifik yang dikonsumsi dari jumlah tertentu akan memberikan kemampuan memodulasi dan memperbaiki respon imun. Imunonutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya mayoritas ditemukan pada sumber bahan pangan salah satunya seperti serealia yakni sorgum (Sorghum bicolor L.), yang dimanfaatkan dalam bentuk sereal, dikarenakan sangat mudah dan praktis dikonsumsi oleh masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat kandungan dalam sorgum (Sorghum bicolor L.) berbasis sereal sebagai imunonutrisi dalam upaya meningkatkan sistem imun tubuh. Adapun metode yang digunakan untuk membuat artikel ini yaitu literatur review melalui pencarian data penelitian baik dari jurnal nasional maupun internasional serta buku kajian secara daring. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa sorgum (Sorghum bicolor L.) memiliki kandungan kaya nutrisi seperti karbohidrat, serat makanan, protein, lipid, vitamin, dan mineral yang dapat bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem imun.</p> Ni Kadek Ida Rajeswari, I Putu Agus Saputra, Eka Indra Setyawan Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/667 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Krim Biji Pinang (Areca catechu L.) sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/668 <p>Penggunaan bahan alam dalam pengobatan saat ini sedang banyak digunakan dengan adanya istilah “Back to Nature” sehingga penggunaan bahan alam sebagai obat kembali menjadi primadona khususnya di Indonesia. Potensi pengembangan dan pengolahan tanaman sebagai antibakteri masih menjadi tantangan di Indonesia. Salah satu antibakteri alternatif adalah tanaman pinang (Areca catechu L) memiliki banyak kegunaan khususnya dalam pengobatan termasuk bagian bijinya. Biji pinang mengandung flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Biji pinang diformulasikan bentuk sediaan krim anti jerawat. Mekanisme kerja flavonoid antibakteri dengan cara menghambat sintesis asam nukleat dan menghambat fungsi membrane. Jerawat atau acne vulgaris adalah penyakit radang kronis yang terjadi pada kulit berupa lesi utama yang disebut komedo serta adanya papula, pustula, dan nodul. Penyebab umum terjadinya jerawat yaitu bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus, dimana bakteri ini merupakan bakteri gram positif, biasa hidup di kulit terutama pada bagian kelenjar minyak. Review artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai potensi buah pinang yang berpotensi sebagai alternatif antibakteri Propionibacterium acne bagi penderita acne vulgaris. Metode review yang digunakan pada artikel ini berupa studi literatur. Hasil pengujian formula krim ekstrak biji pinang terhadap konsentrasi aktif flavonoid yang bersifat antibakteri ditunjukkan dengan munculnya zona penghalang pada bakteri penyebab jerawat.</p> I Gede Ananta Wiguna, Putu Sanna Yustiantara Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/668 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Review Artikel: Pengaruh Variasi Konsentrasi bahan Pengikat Pada Formulasi Sediaan Tablet Hisap Antibakteri dari bahan Alam Terhadap Sifat Fisik Sediaan https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/670 <p>Kesehatan rongga mulut memegang peranan penting, baik kualitas hidup maupun status gizi masyarakat. Pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Republik Indonesia Tahun 2018, berbagai penyakit dapat muncul didalam mulut, sebanyak 57,6% masyarakat Indonesia mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Namun, hanya 10,2% yang mendapatkan penanganan medis. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan rongga mulut adalah dengan menggunakan tablet hisap yang memiliki kandungan antibakteri. Namun, penggunaan berlebihan dari tablet hisap antibakteri dengan bahan aktif kimia sintesis dapat menimbulkan risiko jangka panjang bagi kesehatan. Beberapa tanaman lokal yang berpotensi sebagai antibakteri di rongga mulut adalahh daun kemangi, rimpang jahe, dan daun glodokan. Selain zat aktif, bahan pengikat berperan penting dalam pembuatan tablet hisap. Bahan pengikat berperan dalam menjamin kekompakan pada butiran. Hal ini untuk memastikan tablet akan tetap utuh setelah kompresi. Tujuan dari studi pustaka ini yaitu untuk menjelaskan bahan pengikat yang bisa digunakan dalam pembuatan tablet hisap dengan ekstrak bahan alami dan pengaruh vasiasi konsentrasinya terhadap sifat fisik sediaan. Review artikel ini menggunaakan metode literature review atau studi pustaka dengan cara merangkum literatur- literatur terkait dari topik yang dibahas. CMC-Na, PVP K-30, gelatin, dan gom arab merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan pada tablet hisap ekstrak bahan alam. Eksipien ini berperan sebagai penunjang sediaan sehingga sesuai dengan parameter fisik sediaan tablet hisap. Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan, variasi konsentrasi bahan pengikat tersebut dapat mempengaruhi parameter fisik granul dan sediaan jadi.</p> Ni Kadek Sri Wulan Adiari, I Gusti Ngurah Agung Dewantara Putra Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/670 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Aktivitas Antioksidan Alami dari Daun Dan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Sebagai Penangkal Radikal Bebas https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/671 <p>Radikal bebas yang ada dalam tubuh dapat dipicu oleh polutan dari lingkungan dan zat-zat yang terkandung dalam makanan yang tidak sehat. Ketidakseimbangan jumlah radikal bebas dalam tubuh dapat memicu stres oksidatif, yang pada akhirnya dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Untuk menyeimbangkan jumlah radikal bebas dalam tubuh, diperlukan antioksidan tambahan yang dapat diperoleh dari bahan alami, seperti tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.). Artikel ini bertujuan untuk merangkum serta memberikan informasi kepada pembaca mengenai aktivitas antioksidan alami dari daun dan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai penangkal radikal bebas. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan artikel review ini yaitu literature review dari jurnal nasional maupun internasional. Dari beberapa penelitian dilakukan skrining fitokimia terlebih dahulu untuk mengetahui kandungan metabolit sekundernya, salah satunya diketahui bahwa daun dan buah mengkudu mengandung golongan senyawa flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan. Semakin tinggi kadar total flavonoid maka semakin tinggi kemampuan antioksidan dalam merendam radikal bebas. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian dapat disimpulkan bahwa daun dan buah mengkudu memiliki kategori aktivitas antioksidan yang berbeda-beda. Pada daun mengkudu dengan nilai IC50 yang termasuk dalam kategori sangat kuat adalah sebesar 49,09 μg/mL dan pada buah mengkudu dengan nilai IC50 kategori sangat kuat adalah sebesar 22,95 μg/mL. Dengan demikian daun dan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) memiliki aktivitas antioksidan alami sebagai penangkal radikal bebas.</p> Ni Kadek Ayu Murtini, Eka Indra Setyawan Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/671 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Nutraceutical Sebagai Solusi Pencegahan Stunting https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/672 <p>Stunting merupakan masalah pertumbuhan serta perkembangan pada anak-anak. Stunting terjadi akibat adanya kekurangan gizi sejak anak masih dalam kandungan ibu hingga bayi lahir, kekurangan gizi menyebabkan stunting. Balita stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah daripada anak seusianya, tetapi berat badan mereka proporsional. Kondisi stunting dalam jangka pendek dapat mempengaruhi kecerdasan dan motorik anak, sedangkan dampak jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit degeneratif. Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui tanaman yang berpotensi sebagai nutraceutical untuk membantu masalah malnutrisi penyebab stunting. Review artikel ini disusun dengan metode studi literatur menggunakan artikel penelitian yang dipublikasikan dalam rentang waktu lima tahun terakhir, baik artikel nasional maupun internasional terakreditasi yang diperoleh melalui database online seperti Scopus, Science direct, Google Scholar, dan Pubmed yang sudah memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil studi literatur didapatkan artikel-artikel yang membahas berbagai jenis tanaman yang berpotensi sebagai nutraceutical untuk membantu pencegahan stunting. Tanaman-tanaman tersebut adalah Kelor, Sawit Merah, Ubi Jalar dan beberapa Tanaman Liar seperti Basella alba L. (Bayam Malabar), Termitomyces microcarpus (Berk. &amp; Broome) R. Heim (Cendawan Taugeh), Cucurbita pepo L. (Labu Manis), Solanum anguivi L. (Forest bitter berry). Kesimpulanya, terdapat tanaman-tanaman yang memiliki khasiat untuk membantu mencegah terjadinya stunting yang disebabkan oleh malnutrisi pada balita. Tanaman-tanaman yang bermanfaat sebagai nutrasetikal untuk pencegahan stunting diidentifikasi mengandung berbagai zat seperti vitamin, mineral, senyawa fitokimia seperti fitat, karoten, flavonoid, terpenoid, tanin atau kombinasi dari zat-zat tersebut yang berguna dalam pemenuhan gizi balita.</p> Gede Narendra Pramana Putra M, Pande Made Nova Armita Sari Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/672 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Antioksidan untuk Menangkal Radikal Bebas https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/673 <p>Dalam tubuh manusia, radikal bebas dapat berasal dari dua sumber. Radikal bebas yang bersumber dari luar tubuh seperti polusi udara, asap rokok dan radiasi dari perangkat elektronik seperti ponsel dan televisi. Radikal bebas dari dalam tubuh dapat secara alami terjadi akibat proses oksidasi enzimatik maupun autooksidasi. Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat tercipta dalam tubuh manusia secara alami atau diperoleh dari luar tubuh melalui makanan, yang dapat menjadikan radikal bebas menjadi bentuk yang lebih stabil. Senyawa metabolit sekunder seperti fenolik, flavonoid, atau asam organik yang berasal dari bahan alam seperti daun salam dapat menjadi sumber antioksidan dari luar tubuh. Daun salam (Syzygum polyanthum) memiliki berbagai kandungan metabolit sekunder salah satunya yakni flavonoid. Daun ini dapat ditemukan dengan mudah dalam keseharian. Pada review artikel ini akan dibahas terkait potensi daun salam sebagai sumber antioksidan untuk penangkal radikal bebas. Metode yang digunakan pada pembuatan artikel review ini adalah penelusuran literatur nasional maupun internasional dalam 5 tahun terakhir sebanyak 6 jurnal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) memiliki aktivitas antioksidan karena polifenolnya. Berdasarkan skrining fitokimia senyawa bioaktif yang banyak terkandung di dalam daun salam adalah flavonoid. Flavonoid adalah senyawa polifenol yang memiliki manfaat salah satunya adalah sebagai antioksidan. Dengan demikian, daun salam (Syzygium polyanthum) dapat memiliki potensi sebagai sumber antioksidan untuk menangkal radikal bebas.</p> I Gede Rheza Wisnu Bhadreswara, Ni Made Pitri Susanti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/673 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) Sebagai Nutraceutical https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/674 <p>Nutraceutical merupakan komponen atau zat baik berupa makanan ataupun bagian dari makanan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dalam hal ini termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) merupakan spesies jahe yang telah banyak dipergunakan sebagai bahan baku dalam industri obat modern ataupun obat herbal (tradisional). Tujuan dari kajian literatur ini adalah untuk mengetahui apa saja bentuk pemanfaatan jahe merah sebagai Nutraceutical. Metode yang digunakan dalam kajian ini yakni berupa studi literatur dengan pengumpulan data yang bersumber dari data primer dan tersier berupa jurnal ilmiah nasional maupun internasional yang ditelusuri melalui Google Scholar, PubMed, Researchgate, Elsevier, Science Direct, dan situs lainnya. Hasil dari beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jahe merah mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai antibakteri, antioksidan, dan sebagai imunomodulator. Antibakteri merupakan senyawa yang dapat menghambat perkembangbiakan bahkan membunuh bakteri yang merugika. Antioksidan adalah suatu senyawa yang mampu mencegah reaksi oksidasi dari radikal bebas sehingga dapat meminimalisir berbagai penyakit akibat radikal bebas dengan cara melindungi sel-sel dari kerusakan. Agen imunomodulator adalah senyawa atau obat yang memodulasi kerja serta fungsi imun tubuh. Sebagai antibakteri, ekstrak jahe merah menunjukkan hasil positif pada nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) sebesar 6.3% dan 25% pada bakteri S. aureus dan E.coli secara berturut-turut, sedangkan pada penentuan Minimum Bactericidal Concentration (MBC) memiliki potensi pada konsentrasi 25% untuk bakteri S. aureus dan 50% untuk bakteri E. Coli. Pada uji antioksidan dengan metode DPPH ekstrak rimpang jahe merah mampu menunjukkan aktivitas antioksidan dan termasuk kategori sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 10,35 μg/ mL. Sebagai imunomodulator ekstrak etanol rimpang jahe merah dapat memberi efek peningkatan aktivitas fagositosi sel makrofag pada konsentrasi 500 ppm dan dapat meningkatkan proliferasi sel limfosit. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa rimpang jahe merah memiliki potensi yang besar dalam pemanfaatannya sebagai Nutraceutical. Pemanfaatannya sebagai antibakteri, antioksidan, maupun sebagai imunomodulator menunjukkan hasil yang positif.</p> Ni Komang Diantari, Ketut Widyani Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/674 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Daun Sambiloto dan Ekstrak Daun Pisang Batu Melalui Metode DPPH https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/675 <p>Fenomena perubahan frekuensi penyakit yang terjadi di negeri ini telah menciptakan pergeseran pola penyakit yakni adanya peningkatan penyakit degeneratif. Salah satunya penyebab terjadinya penyakit degeneratif adanya penumpukan radikal bebas di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat aktivitas antioksidan yang terdapat pada kombinasi ekstrak daun sambiloto dan daun pisang batu dengan metode DPPH. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental laboratorium yang dilaksanakan selama 14 hari mulai dari tanggal 16-29 Agustus 2023. Penelitian dilaksanakan di laboratorium bersama Fakultas MIPA Universitas Udayana dengan menganalisis aktivitas antioksidan menggunakan taraf IC50. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata N.) dan juga ekstrak daun pisang batu (Musa balbisiana). Dibuat 3 sampel uji yaitu 1) ekstrak etanol daun sambiloto (S1). 2) Ekstrak etanol daun pisang batu (S2). 3) Kombinasi ekstrak daun sambiloto dan daun pisang batu (1:1) (S3). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh aktivitas antioksidan dengan taraf IC50 yang berasal dari tiga formulasi diantaranya sampel 1 sebesar 45 ppm, sampel 2 sebesar 48 ppm dan sampel 3 sebesar 35 ppm. Hasil ini juga dibandingkan dengan aktivitas antioksidan standar vitamin c (STD) yang digunakan sebesar 24 ppm. Berdasarkan ketiga sampel uji (S1, S2, dan S3) hasil aktivitas antioksidan pada setiap sampel uji dapat dikategorikan baik karena dibawah 50 ppm. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan seluruh sampel uji memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong baik dengan besaran nilai parameter IC 50 dibawah 50 ppm. Sehingga daun sambiloto dan daun pisang batu memiliki potensi besar dalam pengembangan nutrasetikal mengatasi radikal bebas yang dapat menginduksi terjadinya penyakit degeratif.</p> I Made Gede Ari Kusuma, Ketut Widyani Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/675 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Aktivitas Hepatoprotektor dari Meniran (Phyllanthus niruri L.) pada Penderita Penyakit Hati https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/676 <p>Penyakit hati bisa diakibatkan oleh sejumlah faktor diantaranya faktor genetik, infeksi virus, konsumsi alkohol, obesitas, bahan kimia, serta konsumsi obat-obatan. Setiap tahunnya, di wilayah Asia Tenggara, terjadi sekitar 410.000 kematian akibat hepatitis. Dari keseluruhan kasus kematian tersebut, sebanyak 78% terjadi pada penderita kanker hati dan sirosis yang dipicu oleh hepatitis B dan C. Salah satu tanaman yang dapat memberikan efek hepatoprotektif yaitu meniran (Phyllanthus niruri L.). Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme aktivitas hepatoprotektor dari tanaman meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap perbaikan kondisi penderita penyakit hati. Data terkait aktivitas hepatoprotektor tanaman meniran dihimpun melalui sejumlah literatur, baik itu jurnal nasional maupun internasional, yang dipublikasikan pada situs seperti ScienceDirect, Google Scholar, Pubmed, ResearchGate, dan Elsevier. Hasil menunjukkan bahwa P. niruri memberikan aktivitas hepatoprotektif melalui mekanisme pengurangan peroksidasi lipid dan mempertahankan glutathione dalam bentuk tereduksi. Ekstrak air P. niruri mampu memberikan penurunan kadar enzim aspartate aminotransferase (AST) dan alanine aminotransferase (ALT) secara signifikan (p &lt; 0,001), bila dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok yang diinduksi CCl4. Selain itu, isolat protein P. niruri melindungi jaringan hati terhadap kerusakan oksidatif dan membantu merangsang mekanisme perbaikan yang ada di hati. Senyawa mayor yang berperan dalam memberikan aktivitas hepatoprotektor tersebut yakni filantin yang merupakan golongan senyawa lignan. Dengan demikian, P. niruri memiliki potensi aktivitas hepatoprotektor yang memberikan perbaikan kondisi pada penderita penyakit hati. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memperoleh dosis maksimum dari tanaman terkait dan isolat protein yang berperan sebagai hepatoprotektor dalam P. niruri.</p> Ni Putu Rika Noviyanti, Sagung Chandra Yowani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/676 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Efek Farmakologi Daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides (Benth.) S. Moore) sebagai Nutrasetikal dalam Menunjang Derajat Kesehatan https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/677 <p>Daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides) dari famili Asteraceae merupakan salah satu contoh tumbuhan yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat luas yang sering kali tumbuh sebagai semak belukar atau perdu di lingkungan tropis, sering dianggap sebagai gulma yang tumbuh di antara tanaman hortikultura. Tanaman ini telah diuji secara ilmiah dan hasil penelitian menunjukkan beragam efek farmakologis yang dimilikinya. Review artikel ini bertujuan untuk mengkompilasi temuan-temuan dari penelitian ilmiah mengenai aktivitas farmakologi yang terkait dengan daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides). Pendekatan yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah melalui narrative review terhadap sejumlah jurnal ilmiah, termasuk yang berasal dari tingkat nasional maupun internasional. Hasil review menunjukkan bahwa daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides) memiliki efek farmakologi sebagai antioksidan, antibakteri dan antidiabetes. Review ini dapat menjadi sumber informasi awal yang berkaitan dengan aktivitas farmakologi dari daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides). Kami berharap penelitian ini dapat memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan Crassocephalum crepidioides yang aman dan efektif.</p> Ni Kadek Hermiasih, Ketut Widyani Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/677 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Efek Terapeutik Propolis sebagai Pencegahan dan Pendukung Terapi Penyakit Jantung Koroner https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/678 <p>Penyakit jantung koroner adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan arteri koroner akibat proses aterosklerosis. Aterosklerosis dimulai dengan disfungsi endotel yang memungkinkan lemak, kolesterol, sel darah putih, dan zat lainnya untuk menumpuk di area yang mengalami peradangan dan terbentuknya plak ateroma. Pecahnya plak dapat menyebabkan oklusi lumen subtotal atau total yang berkembang menjadi sindrom koroner akut. Literatur menunjukkan adanya peningkatan penggunaan nutrasetikal dalam perlindungan dan manajemen jantung, salah satunya propolis. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui efek terapeutik dari propolis dalam mencegah dan mendukung terapi penyakit jantung koroner. Metode yang digunakan adalah studi literatur berdasarkan artikel ilmiah dari jurnal nasional dan internasional dari tiga database, seperti ScienceDirect, Pubmed, dan Google Scholar yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 17 artikel ilmiah. Hasil studi menunjukkan bahwa propolis memiliki efek terapeutik sebagai antiaterosklerosis, antiinflamasi, antioksidan, perbaikan fungsi endotel, antihipertensi, antiobesitas, dan mengatur profil lipid. Propolis juga mengurangi stress oksidatif sehingga dapat mencegah perkembangan aterosklerosis dan memberikan perlindungan terhadap disfungsi endotel.</p> Kadek Desi Lasminiati, Rini Noviyani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/678 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Kajian Literatur Potensi dan Mekanisme Tanaman Leunca (Solanum nigrum L.) sebagai Nutrasetikal Antiinflamasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/679 <p>Inflamasi merupakan suatu respon alami tubuh dalam menanggapi rangsangan berbahaya, menghilangkan iritan, dan sel-sel rusak. Namun, aktivitas inflamasi yang berlebihan dapat menimbulkan dampak imunopatologis terhadap tubuh. Tanaman Leunca (Solanum nigrum L.) yang sering dimanfaatkan masyarakat sebagai pangan mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan mekanisme leunca sebagai agen antiinflamasi. Tinjauan ini dilakukan melalui pencarian hasil penelitian yang telah dipublikasikan secara online menggunakan search engine seperti Google Scholar dan PubMed dalam lingkup nasional dan internasional dengan kata kunci Solanum nigrum L. as antiinflammatory agent. Literatur yang diperoleh diseleksi dengan pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA) yang menghasilkan 9 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa leunca memiliki potensi sebagai agen antiinflamasi. Leunca memiliki mekanisme sebagai inhibitor pada jalur pensinyalan NF-κB, ERK1/2, Akt dan STAT1 serta sebagai inhibitor agen proinflamasi seperti iNOS, COX2 PGE2, IL-1, IL-2, IL-1β, IL-6, CXCL9, PGE2, NO, dan TNF-α.</p> I Kadek Sindhu Satya Mahindra T, I Wayan Martadi Santika Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/679 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Nefroprotektor https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/680 <p>Ginjal merupakan organ yang dibutuhkan dalam tubuh manusia dan dikategorikan sebagai organ vital untuk melaksanakan berbagai fungsi penting meliputi detoksifikasi, pengaturan cairan ekstraseluler, homeostasis, dan ekskresi metabolit toksik. Kerusakan pada ginjal dapat terjadi akibat paparan oleh agen nefrotoksik, pelarut, obat anti-inflamasi non steroid, senyawa glikol, obat antikanker, dan antibiotik. Dalam mengatasi hal tersebut, diperlukan sebuah adjuvant yang berfungsi sebagai nefroprotektor. Namun, pengobatan dengan adjuvant memiliki efek samping, sehingga pilihan terapi alternatif menggunakan tanaman dapat dikembangkan untuk mengatasi efek samping penggunaan adjuvant. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman yang dilaporkan memiliki efektivitas nefroprotektif terhadap kerusakan ginjal. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa dalam tanaman pepaya dan potensinya sebagai nefroprotektor. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel review ini, yaitu studi literatur. Literatur yang digunakan merupakan artikel ilmiah yang dipublikasikan secara online dari berbagai situs seperti Google Scholar, PubMed, dan Researchgate menggunakan kata kunci spesifik. Penilaian terhadap literatur menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Artikel ilmiah yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 13 artikel kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk review article. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa ekstrak biji, daun, dan akar pepaya serta jus buah pepaya mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin, fenol, dan vitamin C. Berbagai bagian tanaman pepaya memiliki aktivitas sebagai nefroprotektor yang ditunjukkan melalui penurunan kadar kreatinin serum dan urea, serta didukung oleh pemeriksaan histopatologi. Dengan demikian, disimpulkan bahwa tanaman pepaya mempunyai efek nefroprotektif terhadap ginjal, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk nutrasetikal.</p> Wayan Dianda Sari, I Wayan Martadi Santika Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/680 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Potensi Rempah Saffron (Crocus sativus L.) sebagai Nutrasetikal Anti-Hipertensi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/681 <p>Penyakit hipertensi atau dikenal juga sebagai The Silent Killer didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arteri yang persisten. Dari tahun ke tahun, angka penderita hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berada di angka 34,1%. Salah satu terapi yang dapat diberikan adalah nutrasetikal. Nutrasetikal adalah produk berupa pangan atau bagian dari pangan yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Salah satu contoh nutrasetikal yang dapat digunakan sebagai antihipertensi yaitu rempah saffron yang sering digunakan dalam masakan. Selain digunakan sebagai rempah masakan, saffron ternyata memiliki potensi antihipertensi dari kandungan metabolit sekundernya. Sehingga review artikel ini ditulis untuk menggali informasi lebih lanjut terkait pemanfaatan saffron dan kandungan fitokimia saffron sebagai nutrasetikal yang berpotensi sebagai antihipertensi. Metode yang digunakan dalam penulisan review artikel ini yaitu dengan melakukan studi literatur menggunakan jurnal nasional maupun internasional yang diperoleh dari 5 database jurnal ilmiah yaitu Pubmed, Elsevier, Science Direct, Researchgate, dan Google Scholar, dari rentang 10 tahun terakhir dan membahas terkait penggunaan saffron sebagai antihipertensi maupun kandungan saffron yang memiliki potensi sebagai antihipertensi. Dari hasil kajian, menunjukkan bahwa kandungan crocin, crocetin, dan safranal yang terdapat pada saffron telah teruji memiliki aktivitas antihipertensi. Selain itu, bagian tanaman dari saffron seperti kepala putik dan kelopaknya juga memiliki efek untuk meringankan kejadian hipertensi. Sehingga dari hasil penelusuran tersebut dapat dijadikan sebagai informasi acuan terkait potensi rempah saffron sebagai antihipertensi dan juga dapat dijadikan sebagai terapi penunjang atau alternatif dari penyakit hipertensi.</p> I Gede Krishna Wira Pradnyana, Rini Noviyani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/681 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Efektivitas Daun dan Buah Kersen (Muntingia calabura L.) sebagai Nutrasetikal Penurun Kadar Kolesterol pada Kondisi Hiperlipidemia https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/682 <p>Hiperlipidemia merupakan suatu kelainan metabolik yang mengacu pada perubahan profil lipid dan lipoprotein dalam darah yang disebabkan oleh peningkatan kolesterol total, low density lipoprotein cholesterol (LDL), dan trigliserida yang disertai dengan penurunan high density lipoprotein cholesterol (HDL). Hiperlipidemia menjadi salah satu faktor resiko mayor penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner. Kersen (Muntingia calabura L.) diketahui memiliki banyak kandungan fitokimia yang berkhasiat sebagai antihiperlipidemia seperti tanin, saponin, terpenoid, dan flavonoid yang terletak pada bagian daun dan buahnya. Buah kersen dapat dibuat menjadi jus sedangkan daun kersen dapat dibuat menjadi ekstrak, tepung atau langsung direbus untuk dimanfaatkan sebagai nutrasetikal penurun kolesterol. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari daun dan buah kersen sebagai nutrasetikal penurun kadar kolesterol pada kondisi hiperlipidemia. Metode yang digunakan dalam penyusunan review artikel ini adalah studi literatur dari jurnal nasional maupun internasional yang dipublikasikan dari berbagai sumber di internet seperti Researchgate dan Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus buah, ekstrak, air rebusan, dan tepung daun kersen pada subjek uji memberikan hasil yang signifikan dalam menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta meningkatkan HDL dalam darah. Berdasarkan studi literatur, dapat disimpulkan bahwa daun dan buah kersen memiliki efektivitas sebagai nutrasetikal penurun kolesterol yang dapat dilihat dari perbaikan kondisi profil lipid dan lipoprotein dari subjek uji. Hasil review artikel ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan nutrasetikal penurun kolesterol yang berasal dari daun dan buah kersen.</p> Kadek Angga Dwi Saputra, Rini Noviyani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/682 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Review: Potensi Jamur Endofit dari Divisi Alga Hijau (Chlorophyta) sebagai Antibakteri beserta Kandungan Senyawa Bioaktifnya https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/683 <p>Peningkatan risiko dalam berkembangnya beberapa agen infeksius seperti bakteri menyebabkan adanya kebutuhan agen senyawa obat baru yang konstruktif. Saat ini, jamur endofit dianggap sebagai sumber produk alami baru yang efektif untuk keperluan medis. Jamur endofit laut telah ditemukan pada setiap tumbuhan laut, salah satunya adalah divisi alga hijau (Chlorophyta). Setiap jamur endofit menghasilkan metabolit sekunder dan senyawa bioaktif, sehingga berpotensi sebagai agen antimikroba. Kajian ini disusun berdasarkan studi literatur jurnal nasional dan internasional menggunakan basis data Google Scholar, Science Direct, dan PubMed yang kemudian dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan (2010-2023) terdapat 20 spesies jamur endofit yang berhasil diisolasi dari alga hijau. Spesies dari genus Penicillium (20%) mayoritas ditemukan sebagai jamur endofit dari alga hijau. Berbagai hasil studi, menunjukkan ekstrak kasar dan senyawa bioaktif jamur endofit yang diisolasi dari alga hijau memiliki aktivitas antibakteri yang bervariasi, mulai dari sedang hingga sangat kuat sehingga berpeluang dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber agen antibakteri baru.</p> I Gusti Agung Istri Agung Pramiari, Ni Putu Ariantari Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/683 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 "Analisis Senyawa Flavonoid pada Jeruk Manis (Citrus sinensis L.) sebagai Pengobatan Wasir" https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/684 <p>Wasir adalah ketika pembuluh darah normal di daerah rektum mengalami pembengkakan dan pergeseran. Tanda-tanda umum meliputi pendarahan saat melakukan buang air besar dan tonjolan di sekitar anus. Ada cara-cara untuk mencegah wasir tanpa menggunakan obat, seperti meningkatkan asupan serat, menjaga tubuh terhidrasi dengan baik, dan menghindari menunda buang air besar. Suplemen nutrasetikal dapat digunakan sebagai bagian dari pendekatan nonfarmakologi, dengan salah satu contohnya adalah ekstrak dari Citrus sinensis L. yang mengandung flavonoid seperti diosmin dan hesperidin, yang dapat bermanfaat dalam mengatasi kondisi ini. Diosmin-Hesperidin digunakan sebagai terapi untuk gejala wasir. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan senyawa flavonoid dalam pengobatan wasir. Metode yang digunakan pada pembuatan artikel review ini yaitu studi pustaka. Pustaka yang digunakan merupakan jurnal nasional maupun internasional yang membahas mengenai penggunaan senyawa flavonoid untuk pengobatan wasir yang dipublikasikan secara online dari berbagai situs seperti Google Scholar, Science Direct, Researchgate, Pubmed, dan Springerlink. Hasil menunjukkan bahwa kedua senyawa tersebut memiliki efek vasokonstriktor yang memperkuat aliran balik vena, melindungi mikrosirkulasi, dan meningkatkan drainase limfatik. Keduanya umum digunakan bersama untuk mengobati penyakit vena kronis dan hemoroid. Diosmin dihasilkan dari hesperidin dan keduanya memiliki sifat venotonik dan vasoprotektif. Dalam farmakokinetika, Diosmin diserap dalam 1 jam, didistribusikan dalam tubuh, dan diekskresikan melalui feses dan urin. Dapat disimpulkan bahwa flavonoid dari Jeruk manis memiliki efek antioksidan, analgesik, dan anti-inflamasi dengan menghambat mediator inflamasi. Kombinasi Diosmin dan Hesperidin, diisolasi dari buah Citrus, digunakan untuk mengatasi gangguan peredaran darah wasir, mengurangi reaksi peradangan, dan menurunkan rasa nyeri pada hemoroid.</p> Komang Dian Merta Sari Dewi, Ni Made Widi Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/684 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 "Review: Studi Kandungan Fitokimia, Aktivitas Antioksidan, dan Toksisitas Jamblang (Syzygium cumini L.)" https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/685 <p>Jamblang (Syzygium cumini L.) memiliki berbagai dampak untuk kesehatan, sala satunya sebagai antioksidan. Antioksidan berfungsi untuk mencegah dan memulihkan kerusakan pada sel-sel dalam tubuh, terutama yang disebabkan oleh pengaruh negatif dari radikal bebas. Dalam mengurangi radikal bebas, tubuh juga memerlukan antioksidan tambahan dari luar tubuh. Artikel review ini disusun untuk memberikan tambahan informasi mengenai tanaman jamblang, berupa kandungan fitokimia, aktivitas antioksidan, dan toksisitas. Studi literatur dilakukan dengan mencari berbagai artikel ilmiah yang telah diterbitkan, baik secara nasional dan internasional. Tanaman jamblang yang bagian-bagiannya telah diteliti memiliki aktivitas antioksidan, yaitu daun, biji buah, daging buah, kulit buah, kulit batang, dan akar, kemudian dilakukan ekstraksi yang umumnya menggunakan metode maserasi. Pelarut-pelarut yang digunakan untuk maserasi seperti, etanol, air, n-heksan, etil asetat, HCl, dan butanol. Hasil kajian menunjukkan jamblang mengandung metabolit primer dan sekunder, yaitu: karbohidrat, antosianin, fenol, polifenol, alkaloid, flavonoid, terpenoid, kuinon, tanin, dan saponin. Kandungan antosianin pada buah dan kulitnya, serta polifenol memberikan aktivitas antioksidan yang baik bagi jamblang. Dari berbagai penelitian bagian tanaman jamblang yang mempunyai aktivitas antioksidan, banyak penelitian melaporkan bagian biji memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat (memiliki nilai IC50 &lt; 50 ppm). Uji toksisitas secara in vivo menunjukkan bahwa, ekstrak hidroalkohol daun jamblang yang diberikan secara oral pada tikus dan mencit tidak menimbulkan kematian. Namun, jika diberikan secara rute intraperitoneal pada mencit (LD50 sebesar 0,489 g/kg) dan tikus (LD50 sebesar 2 g/kg) menyebabkan kematian.</p> I Putu Bagus Kurniadinata, Ni Made Widi Astuti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/685 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Aktivitas Kandungan Bioaktif Allicin Pada Bawang Putih (Allium sativum L.) sebagai Anti Hipertensi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/686 <p>Hipertensi merupakan “silent killer” dan menjadi masalah kesehatan yang masih banyak terjadi di dunia. Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah sistolik seseorang lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi dapat menjadi faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung koroner dan iskemik serta stroke hemoragik. Adapun faktor penyebab terjadinya hipertensi yaitu usia tua, obesitas, merokok, dan minuman beralkohol. Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan tanaman yang sejak dulu telah dimanfaatkan sebagai obat herbal tradisional. Bawang putih mengandung senyawa aktif allicin yang diketahui memiliki berbagai mekanisme kerja dalam menurunkan tekanan darah. Tujuan dilakukannya review ini adalah untuk memberikan keterbaruan informasi serta pengetahuan kepada masyarakat terkait penggunaan bawang putih dalam menurunkan tekanan darah. Data aktivitas bawang putih sebagai antihipertensi didapatkan dengan melakukan penelusuran artikel dalam rentang waktu lima tahun terakhir melalui database online serta memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan data penelitian yang telah ada, maka kandungan allicin pada bawang putih dapat dimanfaatkan untuk antihipertensi.</p> Ida Ayu Triona Mahadewi, Sagung Chandra Yowani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/686 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 "Review: Potensi Sediaan Ekstrak Bunga Telang (Citoria ternatea L.) Sebagai Antioksidan" https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/687 <p>Antioksidan adalah senyawa yang memiliki manfaat besar untuk kesehatan manusia karena mampu menghentikan reaksi oksidasi dan seringkali digunakan untuk melawan radikal bebas. Antioksidan alami adalah jenis senyawa antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan antioksidan alami adalah bunga telang. Penelitian ini bertujuan untuk menilai formulasi nanoemulsi dalam bentuk semprot yang mengandung ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.). Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui potensi aktivitas antioksidan sediaan tersebut, ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut air, dan kemudian ekstraknya dikeringkan melalui proses freeze dry, menghasilkan rendemen sebesar 20,45%. Hasil analisis fitokimia mengungkapkan bahwa ekstrak bunga telang mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan polifenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak bunga telang adalah sekitar 38,59 ppm. Hasil ini menandakan bahwa ekstrak bunga telang memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.</p> Gede Bagus Abdi Raditya, Ni Kadek Warditiani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/687 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Teh Daun Kelor (Moringa oleifera) sebagai Antihipertensi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/688 <p>Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri seseorang lebih tinggi dari ambang angka normal untuk jangka lama. Hipertensi sering meningkatkan risiko berbagai komplikasi penyakit lain. Salah satu penyakit tersebut adalah seperti gagal jantung. Review artikel ini membahas daun kelor yang dijadikan sebagai teh serta mengetahui kandungan daun kelor yang berguna sebagai antihipertensi. Artikel ini akan menguraikan peran potensial senyawa daun kelor dalam bentuk teh dalam mengatur tekanan darah. Dalam artikel ini akan menerapkan metode studi literatur melalui pencarian dan analisis berbagai hasil penelitian secara online yang diterbitkan dalam jurnal nasional dan internasional, dengan penekanan khusus pada literatur yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir. Literatur tersebut akan dianalisis dengan adanya inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Daun kelor memiliki kandungan potasium, kalium, kalsium, magnesium, asam amino arginine, dan fitosterol. Dengan adanya kandungan tersebut menunjukkan bahwa daun kelor memiliki potensi sebagai agen antihipertensi ketika diolah menjadi teh kelor.</p> Putu Srianjani, Ni Made Pitri Susanti Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/688 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000 Studi Literatur Potensi Ekstrak Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai agen Antikanker https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/689 <p>Berdasarkan data WHO, sebanyak 10 juta orang di dunia meninggal tiap tahunnya akibat kanker. Di Indonesia, penyakit kanker telah menduduki peringkat ke-8 di Asia Tenggara dengan angka kejadian mencapai 136 orang per 100.000 penduduk. Sampai saat ini, pengobatan untuk penyakit kanker masih terus dikembangkan. Akan tetapi, pengobatan umum untuk terapi kanker menimbulkan berbagai efek samping dan terdapat peningkatan resistensi terhadap obat antikanker yang dapat memperburuk perkembangan obat antikanker di masa depan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencarian alternatif melalui produk alami, seperti rempah maupun tanaman obat yang berpotensi sebagai antikanker. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antikanker adalah bunga cengkeh (Syzygium aromaticum). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi senyawa metabolit sekunder dalam bunga cengkeh yang dapat digunakan sebagai agen antikanker dan mekanisme kerjanya sebagai antikanker. Penelusuran literatur dilakukan menggunakan search engine seperti Pubmed, Springer, ScienceDirect, dan Google Scholar. Kemudian dilakukan analisis dan pengkajian terhahdap artikel yang diperoleh. Hasil analisis disajikan dalam bentuk review studi literatur ilmiah. Dari pengkajian diperoleh hasil bahwa bunga cengkeh memiliki potensi sebagai antikanker karena memiliki kandungan minyak atsiri eugenol dan metabolit sekunder seperti flavonoid yang memiliki efek sitotoksik pada sel kanker. Ekstrak methanol cengkeh telah terbukti dapat menginduksi apoptosis seluler dari sel karsinoma (MCF-7) dan sel hepatokarsinoma (HePG-2). Selain itu, penelitian mengenai tingkat apoptosis dengan metode flow-cytometry pada sel kanker servik HeLa menunjukkan bahwa minyak cengkeh memiliki efek pro-apoptosis pada sel kanker serviks secara in vitro.</p> Ni Kadek Diah Ayu Septiandary, Ni Kadek Warditiani Copyright (c) 2023 Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi https://ejournal1.unud.ac.id/index.php/wsnf/article/view/689 Fri, 10 Nov 2023 00:00:00 +0000