Strategi Pencegahan Infeksi Meningitis Streptococcus Suis Dengan Pemeriksaan Ante Post Mortem Di Desa Kedonganan

Authors

  • I Wayan Yustisia Semariana Klinik Hewan Kedonganan Veterinary
  • Ni Luh Putu Nadia Apsari Klinik Hewan Kedonganan Veterinary
  • Derisna Sawitri Ungsyani Klinik Hewan Kedonganan Veterinary
  • I Putu Satya Dwipartha Klinik Hewan Kedonganan Veterinary
  • Putu Titin Evi Klinik Hewan Kedonganan Veterinary

Keywords:

ante post mortem, babi, desa kedonganan, meningitis streptococcus suis

Abstract

Bronko-pneumonia adalah penyakit fatal yang paling sering terjadi pada lumba-lumba hidung botol. Hal tersebut berhubungan dengan struktur anatomi sistem pernapasannya serta ketidakmampuan berespon sempurna terhadap situasi stress. Laporan kasus kematian seekor lumba-lumba hidung botol yang dipelihara secara ex-situ ini mendeskripsikan situasi tersebut. Lumba-lumba hidung botol indo-pasifik (Tursiops aduncus) dimaksud berjenis kelamin jantan, dewasa dengan bobot tubuh 149 kg. Keluhannya adalah kehilangan nafsu makan, melakukan exhalasi regular di bawah permukaan air, serta gangguan buoyancy. Pemeriksaan hematologi dan biokimia darah mengindikasikan terjadinya infeksi dan radang akibat bakteria. Pengobatan dilakukan dengan pemberian ciprofloxacin dengan dosis 29 mg/kg BB, q24h, dexamethasone 0,11 mg/kg BB q72h, serta vitamin untuk therapi supportif. Durasi therapi direncanakan selama 14 hari. Hari ke-12 pascainisiasi pengobatan lumba-lumba ditemukan mati. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, disimpulkan bahwa penyebab kematian adalah bronko-pneumonia dan pleuritis supurativa akut berat yang diduga disebabkan oleh infeksi bakteria

Downloads

Published

2023-12-01