Studi Epidemiologi, Isolasi, Dan Karakterisasi Virus Rabies Lapangan Di Bali-Indonesia Tahun 2022

Authors

  • I Wayan Masa Tenaya Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
  • Kadek Karang Agustina Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
  • Ida Bagus Ngurah Swacita Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
  • Ni Luh Putu Agustini Balai Besar Veteriner Denpasar
  • Yuli Miswati Balai Besar Veteriner Bukittinggi

Abstract

Ratusan tahun sebelumnya, Pulau BaliĀ  adalah salah satu wilayah bebas rabies di Indonesia. Namun pada akhir November 2008 penyakit ini pertama kali dilaporkan di wilayah Tanjung Benoa dan cepat menyebar ke seluruh kabupaten di Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyebaran epidemiologi, isolasi dan karakterisasi virus rabies di Bali, dalam upaya menyiapkan calon vaksin lokal. Metode yang digunakan adalah uji fluorescent antibodi technique (FAT), real-time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan tissue culture (TC) untuk mendeteksi partikel virus dan adaptasi serta perbanyakan virus. Hasil menunjukan bahwa semua sampel otak anjing dengan gejala rabies yang diambil dari semua kabupaten/kota positif mengandung virus rabies. Virus rabies tersebut juga berhasil diadaptasikan dengan titer terendah 10-5/ml yang masih mampu membunuh semua tikus percobaan jenis BALB/c dengan gejala klinis khas rabies. Kesimpulan bahwa secara epidemiologi, virus rabies beredar di semua kabupaten/kota di Bali dan dapat diisolasi, ditumbuhkan dan dikarakterisasi secara in vivo yang mungkin dapat dijadikan sebagai calon vaksin strain homolog/lokal.

Author Biographies

I Wayan Masa Tenaya, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner

Kadek Karang Agustina, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner

Ida Bagus Ngurah Swacita, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner

Downloads

Published

2023-12-01