PELESTARIAN DAN PEMETAAN LINGKUNGAN HUTAN BAMBU DI INDONESIA BERBASIS MULTIPLATFORM MENGGUNAKAN FLUTTER LEAFLET
Keywords:
multiplatform, leaflet, flutter, agile, lingkungan, bambuAbstract
Lebih dari 24 juta hektar lahan hutan di Indonesia telah terdegradasi akibat hilangnya lahan hutan secara luas, kebakaran hutan, dan praktik pengelolaan lahan yang tidak berkelanjutan. Di tengah kesulitan ekologi ini, budidaya bambu muncul sebagai pendekatan restorasi yang masuk akal untuk mengatasi degradasi lahan. Selain potensinya sebagai sumber bioenergi yang bernilai ekonomis, bambu juga menawarkan keuntungan ekologis lainnya, termasuk kemampuannya mengelola erosi, menahan air tanah, dan menyerap karbon. Aplikasi Bambu Village dibuat sebagai alat pemetaan sebaran dan konservasi bambu di Indonesia guna memaksimalkan pemanfaatan bambu sebagai solusi lingkungan. Proyek ini menggunakan metodologi Agile sebagai bagian dari Software Development Life Cycle (SDLC), yang memungkinkan adaptasi kebutuhan proyek dengan cepat. Fase Perencanaan, Desain, Pengembangan, Pengujian, dan Penerapan disorot dalam deskripsi tahapan SDLC dan penggunaan metodologi Agile dalam pengembangan aplikasi. Aplikasi telah berhasil memenuhi tujuan pengembangannya dan mendapat feedback positif dari pengguna, dibuktikan dengan hasil User Acceptance Test dengan nilai 92.2%. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi Bambu Village berhasil memenuhi kebutuhan pengguna dan mencapai tujuan pengembangannya, menunjukkan potensinya sebagai instrumen yang berguna untuk membantu pelestarian dan perlindungan hutan bambu di Indonesia.

