PENGARUH INDEX DEVELOPMENT GENDER, GINI RATIO, DAN KEPEMILIKAN TELEPON GENGGAM TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA

Abstract

Fenomena ketimpangan pembangunan manusia di Indonesia masih menjadi isu penting dalam upaya mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh provinsi. Meskipun beberapa wilayah seperti DKI Jakarta dan DI Yogyakarta mencatatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi, banyak provinsi di bagian timur Indonesia seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur yang masih tertinggal. Ketimpangan ini tidak hanya berkaitan dengan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, tetapi juga dengan kesenjangan gender serta keterbatasan dalam penguasaan teknologi seperti telepon genggam. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Index Development Gender (IDG), Gini Ratio, dan kepemilikan telepon genggam terhadap IPM di 34 provinsi Indonesia selama periode 2019–2024. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dengan model terbaik yang dipilih melalui uji Chow, Hausman, dan Lagrange Multiplier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap IPM. Secara parsial, IDG dan kepemilikan telepon genggam memiliki pengaruh positif dan signifikan, sementara Gini Ratio menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan terhadap IPM. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 71,5% menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut menjelaskan sebagian besar variasi dalam IPM. Temuan ini menegaskan pentingnya pemerataan gender, pengurangan ketimpangan pendapatan, dan perluasan akses teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini memberikan implikasi bagi pembuat kebijakan dalam merancang strategi pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.