PEMETAAN DISTRIBUSI ASUPAN GIZI BERDASARKAN GOLONGAN KELAS EKONOMI DI WILAYAH INDONESIA

Authors

  • Ni Luh Gede Sumas Windari Universitas Udayana
  • I Wayan Sukadana Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.24843/EEP.2025.v14.i03.p04

Keywords:

Personal Consumption Expenditure (PCE), wilayah, daya beli, inflasi

Abstract

Gizi buruk adalah kondisi yang ditunjukan dengan adanya kekurangan zat gizi yang diakibatkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dan nutrisi makanan yang memberikan dampak pada gangguan pertumbuhan individu. Indonesia menempati peringkat keenam dengan jumlah masyarakat dengan masalah gizi buruk secara global. Konsumsi kalori dan protein menjadi salah satu tolak ukur pemenuhan gizi harian masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola distribusi pemenuhan gizi di wilayah perkotaan maupun pedesaan berdasarkan golongan kelas ekonomi masyarakat. Penelitian ini dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Jumlah pengamatan sebanyak 345.000 rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari data SUSENAS tahun 2023. Dengan menggunakan teknik analisis non parametrik. Hasil penelitian menyatakan, masyarakat ekonomi kelas menengah lebih rentan terhadap pemenuhan protein dan kalori. Kemudian wilayah kota memiliki distribusi yang lebih rendah jika dibandingkan wilayah desa. Inflasi memiliki pengaruh negatif dalam pemenuhan protein dan kalori. Impilkasi dari penelitian ini adalah pada desain atau rancangan kebijakan intervensi yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan perlunya kebijakan yang mendukung aksesibilitas pangan bergizi bagi kelompok ekonomi kelas menengah untuk mengurangi kesenjangan pada golongan kelas ekonomi yang berada di wilayah kota atau desa dalam pemenuhan gizi.

Downloads

Published

2024-03-28

How to Cite

Windari, N. L. G. S., & I Wayan Sukadana. (2024). PEMETAAN DISTRIBUSI ASUPAN GIZI BERDASARKAN GOLONGAN KELAS EKONOMI DI WILAYAH INDONESIA. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan, 14(3), 227–240. https://doi.org/10.24843/EEP.2025.v14.i03.p04